DPN Srikandi PP Undang Fitria Elvi Sukaesih dan Hengky Tornando
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2018, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Srikandi Pemuda Pancasila (PP), Sarimaya menggagas sebuah kegiatan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN). Kegiatan tersebut berbentuk Pelatihan bertema 'Srikandi Pemuda Pancasila Peduli Generasi Muda Perang Melawan Narkoba' yang akan digelar di Club House L’Avenue Apartment, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pelatihan yang akan dilaksanakan pada Minggu 22 April 2018 sejak pukul 13.00 s.d 16.30 WIB ini, selain menghadirkan narasumber Deputi Bidang Pemberantasan BNN Pusat, Irjen Pol Arman Depari dan Direktur GMDM (Gerakan Mencegah Daripada Mengobati) Jefri Tommy Tambayong. Srikandi Pemuda Pancasila juga akan menghadirkan testimoni atau kesaksian beberapa orang yang pernah mengalami jahatnya penyalahgunaan narkoba, serta testimoni keluarga besar selebritis yang punya pengalaman menyedihkan terkait masuknya narkoba ke rumah mereka.
Salah satu yang akan memberikan testimoni adalah Fitria Elvie Sukaesih, yang mana belum lama ini beberapa anggota keluarganya menjadi korban keganasan narkoba. Juga akan dihadirkan Hengky Tornando, yang pernah terjerat narkoba dan kini sudah menjadi seorang pendakwah.
Peringatan Hari Kartini yang dilakukan DPN Srikandi Pemuda Pancasila dengan menggelar Pelatihan Anti Narkoba, tentu dimaksudkan dalam rangka mengawal misi Srikandi Pemuda Pancasila, untuk mengisi pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.
"Tugas berat Srikandi Pemuda Pancasila, memang salah satunya adalah membentengi kaum perempuan Indonesia khususnya anggota Srikandi Pemuda Pancasila dari pengaruh buruk eksternal dan salah satunya yang perlu diantisipasi adalah pengaruh narkoba," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (21/4/2018).
Untuk itulah, sejak jauh hari DPN Srikandi Pemuda Pancasila ingin melakukan antisipasi dari segala kemungkinan. Dengan adanya pelatihan ini, DPN Srikandi Pemuda Pancasila berkeinginan semua perempuan di Srikandi Pemuda Pancasila khususnya dan semua perempuan Indonesia pada umumnya turut menjadi garda terdepan dalam mencegah maupun memerangi penyalahgunaan narkoba.
"Hal ini dilakukan, karena dari tahun ke tahun kasus narkoba di Indonesia tidak pernah surut," kata Sarimaya.
Tahun 2017, BNN merilis ada 423 kasus narkoba dengan 597 tersangka. Dari 597 tersangka, hanya 5 yang berstatus WNA, sementara yang berstatus WNI mencapai 592 orang.
Dari sekian tersangka, BNN berhasil menyita 236.306 gram Sabu, 108.590 butir ekstasi, 61.363 gram ganja, 4,60 gram heroin, 3,49 kokain, dan banyak narkoba jenis lain. Yang mencengangkan, ada 800 narkoba jenis baru yang muncul di dunia, 65 di antaranya ada di Indonesia.
"Kondisi itulah yang menyebabkan DPN Srikandi Pancasila merasa prihatin dan mencoba berkotribusi membantu negara memerangi narkoba apapun risikonya," tuturnya.
Kontribusi ini, kata Sarimaya, tentu sebagai salah satu cara Srikandi Pemuda Pancasila menunjukkan kepada bangsa Indonesia betapa pentingnya semua elemen Bangsa saling bekerja sama mengantisipasi daya rusak narkoba yang mungkin masuk ke dalam lingkungan kita semua.
"Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Barangkali semangat itulah yang menyebabkan DPN Srikandi Pemuda Pancasila memilih melaksanakan agenda ini, dengan tidak mengabaikan kegiatan positif lainnya," tutupnya.
Pelatihan yang akan dilaksanakan pada Minggu 22 April 2018 sejak pukul 13.00 s.d 16.30 WIB ini, selain menghadirkan narasumber Deputi Bidang Pemberantasan BNN Pusat, Irjen Pol Arman Depari dan Direktur GMDM (Gerakan Mencegah Daripada Mengobati) Jefri Tommy Tambayong. Srikandi Pemuda Pancasila juga akan menghadirkan testimoni atau kesaksian beberapa orang yang pernah mengalami jahatnya penyalahgunaan narkoba, serta testimoni keluarga besar selebritis yang punya pengalaman menyedihkan terkait masuknya narkoba ke rumah mereka.
Salah satu yang akan memberikan testimoni adalah Fitria Elvie Sukaesih, yang mana belum lama ini beberapa anggota keluarganya menjadi korban keganasan narkoba. Juga akan dihadirkan Hengky Tornando, yang pernah terjerat narkoba dan kini sudah menjadi seorang pendakwah.
Peringatan Hari Kartini yang dilakukan DPN Srikandi Pemuda Pancasila dengan menggelar Pelatihan Anti Narkoba, tentu dimaksudkan dalam rangka mengawal misi Srikandi Pemuda Pancasila, untuk mengisi pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.
"Tugas berat Srikandi Pemuda Pancasila, memang salah satunya adalah membentengi kaum perempuan Indonesia khususnya anggota Srikandi Pemuda Pancasila dari pengaruh buruk eksternal dan salah satunya yang perlu diantisipasi adalah pengaruh narkoba," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (21/4/2018).
Untuk itulah, sejak jauh hari DPN Srikandi Pemuda Pancasila ingin melakukan antisipasi dari segala kemungkinan. Dengan adanya pelatihan ini, DPN Srikandi Pemuda Pancasila berkeinginan semua perempuan di Srikandi Pemuda Pancasila khususnya dan semua perempuan Indonesia pada umumnya turut menjadi garda terdepan dalam mencegah maupun memerangi penyalahgunaan narkoba.
"Hal ini dilakukan, karena dari tahun ke tahun kasus narkoba di Indonesia tidak pernah surut," kata Sarimaya.
Tahun 2017, BNN merilis ada 423 kasus narkoba dengan 597 tersangka. Dari 597 tersangka, hanya 5 yang berstatus WNA, sementara yang berstatus WNI mencapai 592 orang.
Dari sekian tersangka, BNN berhasil menyita 236.306 gram Sabu, 108.590 butir ekstasi, 61.363 gram ganja, 4,60 gram heroin, 3,49 kokain, dan banyak narkoba jenis lain. Yang mencengangkan, ada 800 narkoba jenis baru yang muncul di dunia, 65 di antaranya ada di Indonesia.
"Kondisi itulah yang menyebabkan DPN Srikandi Pancasila merasa prihatin dan mencoba berkotribusi membantu negara memerangi narkoba apapun risikonya," tuturnya.
Kontribusi ini, kata Sarimaya, tentu sebagai salah satu cara Srikandi Pemuda Pancasila menunjukkan kepada bangsa Indonesia betapa pentingnya semua elemen Bangsa saling bekerja sama mengantisipasi daya rusak narkoba yang mungkin masuk ke dalam lingkungan kita semua.
"Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Barangkali semangat itulah yang menyebabkan DPN Srikandi Pemuda Pancasila memilih melaksanakan agenda ini, dengan tidak mengabaikan kegiatan positif lainnya," tutupnya.
(kri)