Langkah BUMN Libatkan Milenial Diapresiasi Organisasi Kepemudaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah organisasi kepemudaan mengapresiasi kinerja Kementerian BUMN yang melibatkan kelompok pemuda (milenial).
Mereka juga memuji kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang mampu mengubah iklim BUMN menuju profesional.
Hal itu terungkap dalam webinar yang digelar Suropati Syndicate, Jumat 3 Juli 2020. Hadir dalam diskusi itu Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga beserta beberapa ketua umum Organisasi Kepemudaaan seperti Arya Kharisma (PB HMI), Ahmad Nawawi (DPP Gema MA), Korneles Galanjinjinay (Ketua Umum GMKI) dan Najih Prasetyo (Ketua Umum IMM).
“Upaya pemangkasan unit usaha yang tidak produktif merupakan langkah penting dalam menyehatkan finansial BUMN yang diisi oleh perusahaan tidak jelas dan merugi karena akomodasi politik, kami berharap pak Erick konsisten membersihkan ini” tutur Ketua Umum GMKI, Korneles.
Ketua Umum DPP Gema MA, Ahmad Nawawi meminta Erick Thohir untuk tidak ragu mengambil keputusan progresif dalam upaya memajukan BUMN.
“Jika di luar ada komentar negatif dari Adian Napitupulu itu justru aneh karena harusnya Adian berfokus pada tugasnya di Komisi 1 untuk mengawasi pertahanan negara yang tidak kalah pentingnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua umum PB HMI Arya Kharisma menekankan transformasi BUMN dan pelibatan anak muda kompeten harus diupayakan jika BUMN di Indonesia ingin maju layaknya BUMN di negara lain seperti Singapura.
Hal tersebut senada dengan pandangan Ketua Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Najih Prasetyo. ( )
Sementara, Arya Sinulingga menjelaskan alasan pelibatan pemuda dalam pengelolaan BUMN berangkat dari Analisa kebutuhan akan transformasi BUMN dalam menghadapi industry 4.0.
Anak muda, lanjut dia, kelompok paling adaptif terhadap situasi. Bagi Arya, tidak perlu khawatir untuk maju mengisi posisi jabatan publik karena kepercayaan terhadap anak muda oleh kalangan profesional sangat baik.
“Wawasan anak muda sekarang jauh lebih luas. Sebagai contoh sekarang bisa dilihat di beberapa perusahaan besar seperti GoJek, Bukalapak, Traveloka, sebagian besar diisi oleh anak muda bahkan hingga di level
penentu kebijakan. Yang tidak percaya anak muda hanyalah orang yang takut posisinya tergantikan,” tutur Arya.
Mereka juga memuji kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang mampu mengubah iklim BUMN menuju profesional.
Hal itu terungkap dalam webinar yang digelar Suropati Syndicate, Jumat 3 Juli 2020. Hadir dalam diskusi itu Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga beserta beberapa ketua umum Organisasi Kepemudaaan seperti Arya Kharisma (PB HMI), Ahmad Nawawi (DPP Gema MA), Korneles Galanjinjinay (Ketua Umum GMKI) dan Najih Prasetyo (Ketua Umum IMM).
“Upaya pemangkasan unit usaha yang tidak produktif merupakan langkah penting dalam menyehatkan finansial BUMN yang diisi oleh perusahaan tidak jelas dan merugi karena akomodasi politik, kami berharap pak Erick konsisten membersihkan ini” tutur Ketua Umum GMKI, Korneles.
Ketua Umum DPP Gema MA, Ahmad Nawawi meminta Erick Thohir untuk tidak ragu mengambil keputusan progresif dalam upaya memajukan BUMN.
“Jika di luar ada komentar negatif dari Adian Napitupulu itu justru aneh karena harusnya Adian berfokus pada tugasnya di Komisi 1 untuk mengawasi pertahanan negara yang tidak kalah pentingnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua umum PB HMI Arya Kharisma menekankan transformasi BUMN dan pelibatan anak muda kompeten harus diupayakan jika BUMN di Indonesia ingin maju layaknya BUMN di negara lain seperti Singapura.
Hal tersebut senada dengan pandangan Ketua Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Najih Prasetyo. ( )
Sementara, Arya Sinulingga menjelaskan alasan pelibatan pemuda dalam pengelolaan BUMN berangkat dari Analisa kebutuhan akan transformasi BUMN dalam menghadapi industry 4.0.
Anak muda, lanjut dia, kelompok paling adaptif terhadap situasi. Bagi Arya, tidak perlu khawatir untuk maju mengisi posisi jabatan publik karena kepercayaan terhadap anak muda oleh kalangan profesional sangat baik.
“Wawasan anak muda sekarang jauh lebih luas. Sebagai contoh sekarang bisa dilihat di beberapa perusahaan besar seperti GoJek, Bukalapak, Traveloka, sebagian besar diisi oleh anak muda bahkan hingga di level
penentu kebijakan. Yang tidak percaya anak muda hanyalah orang yang takut posisinya tergantikan,” tutur Arya.
(dam)