Program Susinisasi Cegah Penyelewengan hingga Rp8,83 T di KKP

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengaku sejak awal dirinya memimpin lembaganya sudah diingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak menggunakan istilah-istilah yang kurang dipahami masyarakat khususnya, kalangan nelayan.

Maka itu, Susi mengaku merespon Jokowi untuk tidak membuat istilah yang rumit-rumit. Sebab, istilah yang rumit dan tak dimengerti masyarakat terkadang membuat program titipan masuk ke kementeriannya.

"Satu yang dilarang adalah kata-kata bersayap. Seperti pemberdayaan, empowerment, penguatan. Yang begitu tidak boleh di KKP," kata Susi saat menjadi pembicara dalam diskusi peluncuran 'Akademi Antikorupsi' ICW di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

(Baca juga: Korupsi Masih Merajalela, ICW Luncurkan Akademi Antikorupsi )

Alhasil, menteri yang kerap menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan ini mengeluarkan jurus handal dengan mengeluarkan istilah Susinisasi. Menurut Susi, istilah ini bukan darinya, melainkan diberikan Presiden Jokowi dan diperkenalkan kepada menteri kabinet saat sidang paripurna kabinet.

Penamaan Susinisasi, kata Susi, ternyata berdampak efektif untuk menghemat anggaran dan mencegah terjadinya penyelewengan di kementerian yang dipimpinnya.

Dia mengklaim Susinisasi yang dimasukkan dalam sistem dan program di KKP mampu menjadikan lembaga ini malakukan penghematan anggaran negara hingga Rp 8.83 Triliun selama tiga tahun.

"Kami selalu publikasi apapun di website termasuk anggaran yang dikeluarkan seperti pembelian kapal. Jadi masyarakat tau harganya," pungkasnya.