Pengurus PDIP dan Imam Besar Istiqlal Berdialog tentang Keislaman

Rabu, 11 April 2018 - 22:30 WIB
Pengurus PDIP dan Imam Besar Istiqlal Berdialog tentang Keislaman
Pengurus PDIP dan Imam Besar Istiqlal Berdialog tentang Keislaman
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menemui Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.

Pertemuan dimaksudkan untuk bersilaturahmi dan bertukar cerita tentang sejarah Istiqlal dan keislaman Presiden Soekarno.

Hasto menjelaskan, kunjungannya ini dilakukan karena ditugaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dia mengungkapkan Megawati menitipkan pesan agar disampaikan proses kaderisasi di internal PDIP yang mengajarkan keislaman serta sejarahnya."Di mana Bung Karno juga selalu menegaskan artinya Islam. Islam yang berkemajuan, islam nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia raya," ujar Hasto, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).

Dia juga berusaha meluruskan sejarah yang menjauhkan Bung Karno dengan Islam. Satu caranya dengan memberikan beberapa buku, di antaranya berjudul Bung Karno, Islam, dan Pancasila kepada Nasaruddin.

"Secara khusus kami menyerahkan buku tentang sejarah Bung Karno dengan Islam. Kalau kita lihat tentang kepemimpinan dan berbagai hal tentang tanggung jawab sosial. Makanya kami bagikan cetakannya ke seluruh perpustakaan dan SLTA," ujarnya.

Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri menjelaskan, kunjungan pengurus PDIP menemui Imam Besar Masjid Istiqlal juga merupakan langkah menjaga persatuan NKRI. Menurut dia, syarat suatu bangsa untuk maju adalah harus bersatu dan merawat keberagaman.

"Enggak mungkin suatu negara akan maju, makmur, dan berdaulat tanpa persatuan dan kesatuan yang kokoh. Hal semacam ini, seperti Pak Sekjen katakan, akan terus dirawat PDIP," ujarnya.

Di sela dialog, Hasto mengundang Nasaruddin menghadiri acara peletakan batu pertama masjid yang akan dibangun PDIP beberapa waktu ke depan.

Dalam pertemuan itu, Nasaruddin mengakui peran Bung Karno dalam berdirinya Masjid Istiqlal.

"Ini masjid kita bersama. Tanpa Bung Karno kita enggak mungkin punya masjid sebesar ini. Istiqlal itu menjadi simbol Indonesia," ujar Nasaruddin.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)