PPP Undang Ketum Hamas Ismail Haniya ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, menerima Muslim Imran, perwakilan Hamas (Harokah Muqowwamah al-Islamiyyah, Gerakan Pembebasan Palestina) untuk wilayah Asia di ruang Fraksi PPP kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/4/2018). Pada kesempatan itu, Muslim menyampaikan surat dua halaman berbahasa Arab dari Ketua Umum Hamas Ismail Haniya untuk Ketua Umum PPP.
Imran yang juga Ketua Palestinian Cultural Organization Malaysia (PICOM) yang berkedudukan di Kuala Lumpur, menyampaikan salam dari Ismail dan meminta dukungan PPP sebagai partai Islam tertua di Indonesia untuk pengakuan kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.
Imran menuturkan, perjuangan diplomatik negara-negara Islam akan lebih kuat jika ada dukungan people to people dan party to party.
Setelah mendapat dukungan dari partai-partai politik di Malaysia, kini giliran HAMAS meminta dukungan PPP.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terus oleh Israel, terutama dalam tiga hari terakhir yang telah menimbulkan korban jiwa 17 orang. "Kami mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina. Melalui wakil kami di DPR dan pemerintah Indonesia, PPP akan terus memastikan seluruh ikhtiar diplomatik agar Palestina mendapat pengakuan kemerdekaan dari seluruh dunia," ujar Romahurmuziy yang didampingi Sekjen PPP Arsul Sani, Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota Fraksi PPP Mustofa Assegaf.
PPP juga memberikan penolakan terhadap deklarasi Donald Trump yang secara sepihak memindah Ibu Kota Israel dari Telaviv ke Yerussalem. "Kita sudah mengirim surat keberatan ke kedutaan besar Amerika Serikat sesaat setelah deklarasi sepihak Trump," tegasnya.
"PPP menyambut baik ajakan kerja sama dengan Hamas dan karenanya kami mengundang ustaz Ismail Haniya untuk berkunjung ke Indonesia. Kami percaya kehadirannya akan mempererat solidaritas dan menjadi solusi diplomatik yang tidak hanya dilakukan oleh pejabat negara tapi juga parpol," ujar Rommy, panggilan akrabnya.
Menurut PPP, satu satunya solusi untuk Palestina damai hanya dengan saling mengakui dalam prinsip koeksistensi. "Kami memiliki keterbatasan informasi tentang Palestina. Dengan kehadiran pemimpin Hamas akan membuat kita lebih saling mengenal kedepannya," lanjut anggota Komisi Keuangan DPR ini.
Menutup pertemuan, Romahurmuziy menjanjikan PPP akan menginisiasi organisasi kebudayaan Palestina di Indonesia semacam PICOM dengan mengajak parpol lain yang mau membentuknya.
Imran yang juga Ketua Palestinian Cultural Organization Malaysia (PICOM) yang berkedudukan di Kuala Lumpur, menyampaikan salam dari Ismail dan meminta dukungan PPP sebagai partai Islam tertua di Indonesia untuk pengakuan kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.
Imran menuturkan, perjuangan diplomatik negara-negara Islam akan lebih kuat jika ada dukungan people to people dan party to party.
Setelah mendapat dukungan dari partai-partai politik di Malaysia, kini giliran HAMAS meminta dukungan PPP.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terus oleh Israel, terutama dalam tiga hari terakhir yang telah menimbulkan korban jiwa 17 orang. "Kami mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina. Melalui wakil kami di DPR dan pemerintah Indonesia, PPP akan terus memastikan seluruh ikhtiar diplomatik agar Palestina mendapat pengakuan kemerdekaan dari seluruh dunia," ujar Romahurmuziy yang didampingi Sekjen PPP Arsul Sani, Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota Fraksi PPP Mustofa Assegaf.
PPP juga memberikan penolakan terhadap deklarasi Donald Trump yang secara sepihak memindah Ibu Kota Israel dari Telaviv ke Yerussalem. "Kita sudah mengirim surat keberatan ke kedutaan besar Amerika Serikat sesaat setelah deklarasi sepihak Trump," tegasnya.
"PPP menyambut baik ajakan kerja sama dengan Hamas dan karenanya kami mengundang ustaz Ismail Haniya untuk berkunjung ke Indonesia. Kami percaya kehadirannya akan mempererat solidaritas dan menjadi solusi diplomatik yang tidak hanya dilakukan oleh pejabat negara tapi juga parpol," ujar Rommy, panggilan akrabnya.
Menurut PPP, satu satunya solusi untuk Palestina damai hanya dengan saling mengakui dalam prinsip koeksistensi. "Kami memiliki keterbatasan informasi tentang Palestina. Dengan kehadiran pemimpin Hamas akan membuat kita lebih saling mengenal kedepannya," lanjut anggota Komisi Keuangan DPR ini.
Menutup pertemuan, Romahurmuziy menjanjikan PPP akan menginisiasi organisasi kebudayaan Palestina di Indonesia semacam PICOM dengan mengajak parpol lain yang mau membentuknya.
(whb)