PKS Minta Sukmawati Soekarnoputri Tak Membela Diri

Rabu, 04 April 2018 - 12:26 WIB
PKS Minta Sukmawati Soekarnoputri Tak Membela Diri
PKS Minta Sukmawati Soekarnoputri Tak Membela Diri
A A A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini meminta Sukmawati Soekarnoputri tidak membela diri terkait puisinya yang menyinggung cadar dan azan.

Apalagi bila putri Proklamator Bung Karno itu membela diri di balik alasan seni dan kebebasan. Jazuli pun menuntut putri Proklamator Bung Karno menyampaikan permohonan maaf atas puisi berjudul Ibu Indonesia itu.

"Seni dan kebebasan juga ada batas dan etikanya. Jangan menyinggung orang lain, apalagi menyinggung nilai ajaran dan simbol agama yang sakral," ujar Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Rabu (4/4/2018). (Baca juga: Puisi Sukmawati Bikin Terkejut Politikus PDIP )

Anggota Komisi I DPR ini menilai puisi yang dibacakan Sukmawati telah menyinggung perasaan umat Islam. Menurut dia, semua masyarakat tentunya sangat mencintai Ibu Indonesia dan menempatkan pada posisi terhormat.

"Sangat tidak elok memuji konde, kidung, dan perangai ibu Indonesia sambil merendahkan hijab, cadar, dan suara azan. Tidak perlu dan tidak pantas. Kenapa pujian harus dengan cara itu? Kita semua sangat mencintai dan menghormati Ibu Indonesia, tapi tidak menyinggung perasaan dan keyakinan umat beragama" tuturnya.

Dia mengaku miris terhadap sikap Sukmawati. Di tengah upaya untuk membangun kembali keharmonisan dan konsolidasi sesama anak bangsa yang sempat terkoyak beberapa waktu lalu, kata dia, muncul lagi ungkapan yang bernada nyinyir dan merendahkan simbol-simbol agama.

"Hentikanlah cara-cara seperti itu yang hanya menyinggung perasaan umat. Kapan bangsa ini mau tenteram kalau tokoh publik tidak menjaga lisannya untuk tidak merendahkan nilai, ajaran, dan simbol agama?" ujar anggota DPR asal Banten ini.

Dia pun mengajak segenap komponen bangsa untuk mengembangkan sikap toleransi, penghormatan, dan penghargaan terhadap nilai, ajaran, dan simbol agama.

"Sekali lagi, itulah kunci ketenteraman dan keharmonisan dalam kehidupan bersmasyarakat dan berbangsa," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5632 seconds (0.1#10.140)