PAN: Puisi Sukmawati Beda Tipis dengan Ucapan Ahok

Selasa, 03 April 2018 - 13:05 WIB
PAN: Puisi Sukmawati Beda Tipis dengan Ucapan Ahok
PAN: Puisi Sukmawati Beda Tipis dengan Ucapan Ahok
A A A
JAKARTA - Puisi berjudul Ibu Indonesia yang ditulis Putri Proklamator Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri dikritik politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Muslim Ayub. Ayub sebagai warga Aceh mengaku terpukul dengan isi puisi Sukmawati tersebut.

"Masa konde disamakan dengan cadar. Azan disamakan dengan kidung. Bagi kami rakyat Aceh, itu sangat terpukul sekali mendengar kata-kata itu," ujar Muslim Ayub di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia mengungkapkan, masyarakat di daerah pemilihannya Aceh memprotes puisi Sukmawati itu. "Saya sudah beberapa kali ditelepon di daerah. 'Kenapa Ahok dikategorikan penghinaan agama? Sebenarnya Ahok dengan ini (puisi Sukmawati) tidak jauh beda tipis ini'," kata anggota Komisi III DPR menirukan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

Berikut pernyataan Ahok sebagaimana dikutip dalam video Youtube: "Bapak ibu tidak bisa pilih saya karena dibohongi pakai surat AI Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Jadi kalau bapak ibu perasaan tidak bisa pilih nih takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, enggak papa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Problemnya jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak."

Sambung Muslim Ayub lagi, puisi berjudul Ibu Indonesia itu tidak akan dibuat jika Sukmawati memahami arti syariat Islam. "Kalau dia mendalami apa itu syariat dia tidak akan mungkin membuat yang demikian," ucapnya.

Muslim Ayub pun berpendapat, Sukmawati bisa mengatakan hal tersebut karena ilmu agamanya yang tidak mendalam tentang Islam. "Mungkin pendalaman agamanya kurang. Itu saja. Saya menyikapi begitu saja," ujarnya.

Berikut puisi Sukmawati,

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3783 seconds (0.1#10.140)