BIJB Operasi Mei 2018
A
A
A
Pengerjaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati terus dikebut. Dijadwalkan bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka itu sudah soft launching pada Mei mendatang dan siap difungsikan sebagai bandara untuk penerbangan jamaah haji dari Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Juli nanti. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memublikasikan ke dunia internasional akan keberadaan bandara itu dan mengklaim semua fasilitas dari sisi kesiapan udara sudah tidak ada masalah serta siap menampung berbagai tipe pesawat berbadan besar.
Rencana pemerintah menjadikan Bandara Kertajati sebagai pemberangkatan jamaah haji dari sejumlah daerah di Jawa Barat, terutama Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, dan Jawa Tengah meliputi Pekalongan, Semarang, Pemalang, Cilacap, Brebes, Tegal, dan sebagian dari Purwokerto, sudah mendapat restu Kementerian Agama. Diharapkan dua bulan ke depan landasan pacu yang diperuntukkan pesawat berkapasitas besar sudah rampung. Saat ini pemerintah mulai fokus untuk menyiapkan infrastruktur penunjang bagi pemberangkatan haji, di antaranya pembangunan asrama haji.
Selain berkonsentrasi merampungkan pembangunan bandara internasional itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga memacu pembangunan jalan non-tol menuju bandara di Kecamatan Kertajati. Jalan sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar 50 meter akan menjadi salah satu akses utama menuju bandara.
Target soft launching Bandara Kertajati pada Mei mendatang sepertinya sudah menjadi harga mati. Saat ini peralatan navigasi di bandara dalam pengujian oleh AirNav Indonesia. Sejak pertengahan pekan ini AirNav sedang menguji enam prosedur instrumen peralatan navigasi bandara dengan menggunakan pesawat kalibrasi PK CAP Beechcraft King Air B350-i. Pesawat penguji milik Kemenhub itu berhasil mendarat sempurna pada landasan pacu, sekaligus menandai sebagai pesawat perdana yang mendarat Bandara Kertajati.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II, selain tercatat sebagai investor juga dipastikan menjadi operator bandara. Pihak BIJB bersama manajemen Angkasa Pura II sudah menyepakati kerja sama operasional (KSO) selama 17 tahun. Untuk pengoperasian tahun pertama ditargetkan bisa melayani 2,4 juta penumpang. Dari target layanan penumpang tahun pertama itu diperkirakan terdapat 17.760 pergerakan pesawat di bandara kebanggaan warga Jawa Barat itu. Semula pihak BIJB mematok 2,7 juta penumpang, namun jadwal pengoperasian bandara molor dari Januari menjadi Juni 2018. Pengunduran jadwal operasional itu berpengaruh pada hitungan target layanan penumpang.
Meski demikian, dalam persiapan untuk pengoperasian bandara tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro telah memberondongkan pujian. Dia mengungkapkan bahwa pembangunan Bandara Kertajati adalah sebuah sejarah baru terkait pembangunan infrastruktur di negeri ini. Pengalaman selama ini untuk pembangunan infrastruktur pemerintah daerah lebih banyak berharap pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ketimbang mengorek dana dari APBD.
Keberadaan Bandara Kertajati selain membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga diharapkan sebagai solusi pengurai kepadatan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Husein Sastranegara.
Bayangkan, berdasarkan data Pemprov Jawa Barat, kuota haji untuk salah satu provinsi berpenduduk padat itu mencapai 39.000 per tahun ditambah jamaah umrah yang angkanya juga puluhan ribu. Selain itu, hasil kajian pasar pihak BIJB menyebut angka 1,4 juta warga pantai utara Jawa yang menggunakan perjalanan udara melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Bandar Husein Sastranegara setiap tahun. Kini, sekadar sebagai pengingat, pembangunan bandara yang sedang berkejaran dengan waktu ini hendaknya tidak sampai abai pada unsur keselamatan dan keamanan.
Rencana pemerintah menjadikan Bandara Kertajati sebagai pemberangkatan jamaah haji dari sejumlah daerah di Jawa Barat, terutama Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, dan Jawa Tengah meliputi Pekalongan, Semarang, Pemalang, Cilacap, Brebes, Tegal, dan sebagian dari Purwokerto, sudah mendapat restu Kementerian Agama. Diharapkan dua bulan ke depan landasan pacu yang diperuntukkan pesawat berkapasitas besar sudah rampung. Saat ini pemerintah mulai fokus untuk menyiapkan infrastruktur penunjang bagi pemberangkatan haji, di antaranya pembangunan asrama haji.
Selain berkonsentrasi merampungkan pembangunan bandara internasional itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga memacu pembangunan jalan non-tol menuju bandara di Kecamatan Kertajati. Jalan sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar 50 meter akan menjadi salah satu akses utama menuju bandara.
Target soft launching Bandara Kertajati pada Mei mendatang sepertinya sudah menjadi harga mati. Saat ini peralatan navigasi di bandara dalam pengujian oleh AirNav Indonesia. Sejak pertengahan pekan ini AirNav sedang menguji enam prosedur instrumen peralatan navigasi bandara dengan menggunakan pesawat kalibrasi PK CAP Beechcraft King Air B350-i. Pesawat penguji milik Kemenhub itu berhasil mendarat sempurna pada landasan pacu, sekaligus menandai sebagai pesawat perdana yang mendarat Bandara Kertajati.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II, selain tercatat sebagai investor juga dipastikan menjadi operator bandara. Pihak BIJB bersama manajemen Angkasa Pura II sudah menyepakati kerja sama operasional (KSO) selama 17 tahun. Untuk pengoperasian tahun pertama ditargetkan bisa melayani 2,4 juta penumpang. Dari target layanan penumpang tahun pertama itu diperkirakan terdapat 17.760 pergerakan pesawat di bandara kebanggaan warga Jawa Barat itu. Semula pihak BIJB mematok 2,7 juta penumpang, namun jadwal pengoperasian bandara molor dari Januari menjadi Juni 2018. Pengunduran jadwal operasional itu berpengaruh pada hitungan target layanan penumpang.
Meski demikian, dalam persiapan untuk pengoperasian bandara tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro telah memberondongkan pujian. Dia mengungkapkan bahwa pembangunan Bandara Kertajati adalah sebuah sejarah baru terkait pembangunan infrastruktur di negeri ini. Pengalaman selama ini untuk pembangunan infrastruktur pemerintah daerah lebih banyak berharap pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ketimbang mengorek dana dari APBD.
Keberadaan Bandara Kertajati selain membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga diharapkan sebagai solusi pengurai kepadatan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Husein Sastranegara.
Bayangkan, berdasarkan data Pemprov Jawa Barat, kuota haji untuk salah satu provinsi berpenduduk padat itu mencapai 39.000 per tahun ditambah jamaah umrah yang angkanya juga puluhan ribu. Selain itu, hasil kajian pasar pihak BIJB menyebut angka 1,4 juta warga pantai utara Jawa yang menggunakan perjalanan udara melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Bandar Husein Sastranegara setiap tahun. Kini, sekadar sebagai pengingat, pembangunan bandara yang sedang berkejaran dengan waktu ini hendaknya tidak sampai abai pada unsur keselamatan dan keamanan.
(pur)