Respons Luhut Tanggapi Kritik Amien Dinilai Gaya Premanisme
A
A
A
JAKARTA - Cara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyikapi kritikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terkait program pembagian sertifikat tanah dikritik. Dalam responsnya, Luhut Panjaitan mengancam bakal mencari dosa atau kesalahan Amien Rais.
Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman menilai cara Luhut Panjaitan menyikapi kritikan Amien Rais tersebut merupakan gaya premanisme yang dipertontonkan tanpa rasa malu. "Cara Pak Luhut menanggapi tidak elegan," kata Pedri Kasman kepada SINDOnews, Kamis (22/3/2018).
Hal ini karena kritikan kepada pemerintah merupakan hal biasa di alam demokrasi. "Tak perlu ancam-mengancam. Itu premanisme yang dipertontonkan tanpa rasa malu," ujarnya. (Baca juga: Johan: Pernyataan Luhut Soal Amien Rais Tak Wakili Sikap Presiden)
Pedri mengatakan, Amien adalah tokoh bangsa yang memang sudah terbiasa melakukan kritik kepada siapapun penguasanya. Dia menilai Luhut tidak paham kelasnya seorang Amien Rais.
"Jika Luhut merasa benar kenapa tidak menantang Pak Amien debat terbuka? Adu data dan argumen adalah cara yang gentlement. Ancam mengancam adalah cara preman dan peradaban rendah," tuturnya. (Baca juga: Lewat Kritik, Amien Ingin Tunjukkan Ketimpangan Kepemilikan Lahan )
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan program bagi-bagi sertifikat tanah itu pengibulan karena ada 74% tanah di negeri ini dikuasai kelompok tertentu, pemerintah diam saja. Penguasaan tanah yang luar biasa luas itu seolah dibiarkan.
Lalu, Luhut Panjaitan pun beraksi keras menyikapi kritikan Amien Rais itu. "Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?” ujar Luhut.
Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman menilai cara Luhut Panjaitan menyikapi kritikan Amien Rais tersebut merupakan gaya premanisme yang dipertontonkan tanpa rasa malu. "Cara Pak Luhut menanggapi tidak elegan," kata Pedri Kasman kepada SINDOnews, Kamis (22/3/2018).
Hal ini karena kritikan kepada pemerintah merupakan hal biasa di alam demokrasi. "Tak perlu ancam-mengancam. Itu premanisme yang dipertontonkan tanpa rasa malu," ujarnya. (Baca juga: Johan: Pernyataan Luhut Soal Amien Rais Tak Wakili Sikap Presiden)
Pedri mengatakan, Amien adalah tokoh bangsa yang memang sudah terbiasa melakukan kritik kepada siapapun penguasanya. Dia menilai Luhut tidak paham kelasnya seorang Amien Rais.
"Jika Luhut merasa benar kenapa tidak menantang Pak Amien debat terbuka? Adu data dan argumen adalah cara yang gentlement. Ancam mengancam adalah cara preman dan peradaban rendah," tuturnya. (Baca juga: Lewat Kritik, Amien Ingin Tunjukkan Ketimpangan Kepemilikan Lahan )
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan program bagi-bagi sertifikat tanah itu pengibulan karena ada 74% tanah di negeri ini dikuasai kelompok tertentu, pemerintah diam saja. Penguasaan tanah yang luar biasa luas itu seolah dibiarkan.
Lalu, Luhut Panjaitan pun beraksi keras menyikapi kritikan Amien Rais itu. "Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?” ujar Luhut.
(poe)