Kader PKS Ini Tantang Fahri Hamzah Sumpah Mubahalah
A
A
A
JAKARTA - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menantang Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah untuk melakukan sumpah mubahalah.
Tantangan itu disampaikan Pipin karena menganggap pernyataan Fahri tidak sesuai fakta dan cenderung berbohong.
Menurut Pipin, tantangan mubahalah harus ditempuh setelah melihat kondisi yang ada, membaca literatur, dan konsultasi dengan para ustaz pakar syariah dan memohon petunjuk Allah SWT sehingga membuat dirinya mantap melakukan tantangan tersebut.
"Maka dengan mengharap ridha Allah SWT dan untuk mengungkap kebebaran serta maslahat yang lebih besar, maka dengan ini saya Pipin Sopian menantang saudara Fahri Hamzah untuk berani bermubahalah mempertanggungjawabkan secara ukhrowi kebenaran pernyataan publik saudara Fahri," ucap Pipin sambil menangis saat jumpa pers di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018). (Baca juga:
Pipin menuturkan proses pemecatan terhadap Fahri Hamzah yang dilakukan PKS sudah sesuai dengan pertimbangan matang salah satunya Fahri sudah diajak berbicara dengan majelis Syuro PKS. Namun Fahri berkata sebaliknya bahwa tidak pernah diajak berbicara dan menganggap pemecatan sangat singkat.
Terkait hal ini, Pipin yang mengucap bismillahirohmaanirohim menantang Fahri Hamzah untuk melakukan mubahalah terkait pernyataanya pada hari Jumat 16 Maret 2018 di Masjid Al Hikmah, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pukul 13.00-WIB atau ba'da salat Jumat.
Dalam hal ini, Pipin yang juga Ketua Departemen Politik DPP PKS mengundang kader dan simpatisan PKS untuk menjadi saksi mubahalah antara dirinya dan Fahri. '
Dia berharap melalui mubahalah ini, kader, simpatisan dan publik mengetahui kebenaran yang sesungguhnya siapa yang jujur dan siapa yang berbohong.
"Di antara kita ada yang menganggap bahwa mulutnya dilindungi oleh konstitusi. Tapi ketahuilah mulut kita dilaknat Allah SWT jika dipakai untuk berbohong dan menebar fitnah sesama saudara," tukasnya.
Adapun mengenai makna mubahalah diterangkan oleh rekan Pipin yang menyebutkan bahwa konsekuensi dari mubahalah maka Allah akan menurunkan laknatnya kepada salah satu pihak yang dianggap berbohong dan tidak sesuai kebenaran.
Tantangan itu disampaikan Pipin karena menganggap pernyataan Fahri tidak sesuai fakta dan cenderung berbohong.
Menurut Pipin, tantangan mubahalah harus ditempuh setelah melihat kondisi yang ada, membaca literatur, dan konsultasi dengan para ustaz pakar syariah dan memohon petunjuk Allah SWT sehingga membuat dirinya mantap melakukan tantangan tersebut.
"Maka dengan mengharap ridha Allah SWT dan untuk mengungkap kebebaran serta maslahat yang lebih besar, maka dengan ini saya Pipin Sopian menantang saudara Fahri Hamzah untuk berani bermubahalah mempertanggungjawabkan secara ukhrowi kebenaran pernyataan publik saudara Fahri," ucap Pipin sambil menangis saat jumpa pers di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018). (Baca juga:
Pipin menuturkan proses pemecatan terhadap Fahri Hamzah yang dilakukan PKS sudah sesuai dengan pertimbangan matang salah satunya Fahri sudah diajak berbicara dengan majelis Syuro PKS. Namun Fahri berkata sebaliknya bahwa tidak pernah diajak berbicara dan menganggap pemecatan sangat singkat.
Terkait hal ini, Pipin yang mengucap bismillahirohmaanirohim menantang Fahri Hamzah untuk melakukan mubahalah terkait pernyataanya pada hari Jumat 16 Maret 2018 di Masjid Al Hikmah, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pukul 13.00-WIB atau ba'da salat Jumat.
Dalam hal ini, Pipin yang juga Ketua Departemen Politik DPP PKS mengundang kader dan simpatisan PKS untuk menjadi saksi mubahalah antara dirinya dan Fahri. '
Dia berharap melalui mubahalah ini, kader, simpatisan dan publik mengetahui kebenaran yang sesungguhnya siapa yang jujur dan siapa yang berbohong.
"Di antara kita ada yang menganggap bahwa mulutnya dilindungi oleh konstitusi. Tapi ketahuilah mulut kita dilaknat Allah SWT jika dipakai untuk berbohong dan menebar fitnah sesama saudara," tukasnya.
Adapun mengenai makna mubahalah diterangkan oleh rekan Pipin yang menyebutkan bahwa konsekuensi dari mubahalah maka Allah akan menurunkan laknatnya kepada salah satu pihak yang dianggap berbohong dan tidak sesuai kebenaran.
(dam)