Sekjen PDIP Ungkap Kompetisi Megawati dengan Try Sutrisno
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan cerita menarik di balik kehadiran Megawati Soekarnoputri ke Gedung MPR, Jakarta, Rabu (14/3/2108) hari ini.
Megawati yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) itu mengaku ingin datang lebih dahulu dalam acara pertemuan dengan pimpinan MPR.
Menurut Hasto, Megawati tidak ingin kedahuluan oleh Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden yang juga Dewan Pengarah UKP-PIP. “Pak Tri Sutrisno dalam beberapa kali rapat datang lebih dulu dari pada saya. Kali ini saya akan datang lebih dahulu mengalahkan Pak Tri," kata Hasto menirukan ucapan Megawati yang ketika itu tertawa, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Hasto melanjutkan, saat itu Ketua Umum PDIP itu mengajak siapa pun untuk respek terhadap semangat dan disiplin waktu sebagai yang ditunjukan Tri Sutrisno.
“Hasilnya pun jelas, karena memersiapkan diri lebih awal, jadilah Ibu Megawati Soekarnoputri datang lebih awal. Bahkan dibandingkan para pimpinan MPR sendiri. Jadilah lomba paling cepat hadir kali ini, dimenangkan oleh Ibu Megawati, meskipun skor keseluruhan 2:1 untuk Pak Tri”, ujar Hasto.
Menurtut dia, disiplin merupakan hal pokok bagi tertibnya tatanan masyarakat dan kemajuan sebuah bangsa. “Pembumian ideologi Pancasila juga memerlukan disiplin. Disiplin ideologinya, disiplin cara berpikirnya, disiplin dalam berbicara, disiplin dalam bertindak, dan disiplin di dalam mendedikasikan bagi bagi bangsa dan negara. Dengan demikian disiplin waktu merupakan disiplin yang paling elementer dan menjadi ciri keunggulan sebuah bangsa," tuturnya.
Hasto menegaskan disiplin merupakan syarat penting peradaban yang berkemajuan bagi setiap bangsa. Singapur dan Jepang adalah contoh bangsa yang berdisiplin. Disiplin adalah buah dari keberhasilan pendidikan karakter suatu bangsa.
“Salah satu persoalan kita adalah tidak tertib hukum. Kita tdk berdisiplin di dalam menerapkan tata aturan untuk tertib masyarakat dan tertib pemerintahan”
Menurut Hasto, dialog antara pimpinan MPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang diawali dengan disiplin dalam waktu merupakan hal positif.
Megawati yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) itu mengaku ingin datang lebih dahulu dalam acara pertemuan dengan pimpinan MPR.
Menurut Hasto, Megawati tidak ingin kedahuluan oleh Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden yang juga Dewan Pengarah UKP-PIP. “Pak Tri Sutrisno dalam beberapa kali rapat datang lebih dulu dari pada saya. Kali ini saya akan datang lebih dahulu mengalahkan Pak Tri," kata Hasto menirukan ucapan Megawati yang ketika itu tertawa, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Hasto melanjutkan, saat itu Ketua Umum PDIP itu mengajak siapa pun untuk respek terhadap semangat dan disiplin waktu sebagai yang ditunjukan Tri Sutrisno.
“Hasilnya pun jelas, karena memersiapkan diri lebih awal, jadilah Ibu Megawati Soekarnoputri datang lebih awal. Bahkan dibandingkan para pimpinan MPR sendiri. Jadilah lomba paling cepat hadir kali ini, dimenangkan oleh Ibu Megawati, meskipun skor keseluruhan 2:1 untuk Pak Tri”, ujar Hasto.
Menurtut dia, disiplin merupakan hal pokok bagi tertibnya tatanan masyarakat dan kemajuan sebuah bangsa. “Pembumian ideologi Pancasila juga memerlukan disiplin. Disiplin ideologinya, disiplin cara berpikirnya, disiplin dalam berbicara, disiplin dalam bertindak, dan disiplin di dalam mendedikasikan bagi bagi bangsa dan negara. Dengan demikian disiplin waktu merupakan disiplin yang paling elementer dan menjadi ciri keunggulan sebuah bangsa," tuturnya.
Hasto menegaskan disiplin merupakan syarat penting peradaban yang berkemajuan bagi setiap bangsa. Singapur dan Jepang adalah contoh bangsa yang berdisiplin. Disiplin adalah buah dari keberhasilan pendidikan karakter suatu bangsa.
“Salah satu persoalan kita adalah tidak tertib hukum. Kita tdk berdisiplin di dalam menerapkan tata aturan untuk tertib masyarakat dan tertib pemerintahan”
Menurut Hasto, dialog antara pimpinan MPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang diawali dengan disiplin dalam waktu merupakan hal positif.
(dam)