PAN Pesimistis Terbentuk Poros Ketiga
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menilai bursa calon wakil presiden masih berlangsung dinamis. Menurut dia, dimungkinkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dipinang Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau lawan Jokowi nantinya.
"Saya nggak tahu, tapi apa partai-partai besar rela? Kan (PAN) 48 kursi. Yang lain ada 120 kursi. Itu pertanyaan besar," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Menurut Yandri, perlu ada komunikasi yang lebih komprehensif. PAN mengaku sekarang lebih membuka komunikasi dengan semua partai. "Poros ketiga berat. Satu saja lari ke Jokowi. Enggak ada lagi poros ketiga. Cuma ada 2 (poros)," ujarnya.
Politikus PAN ini menganggap poros ketiga yang sempat diwacanakan akan kurang mencukupi ambang batas pencalonan 20% jika satu partai lari. Dia tak mengharapkan semua partai politik menyeberang ke Jokowi karena bisa mendorong pemilu hanya diikuti oleh calon tunggal.
"Sebaiknya sih tidak calon tunggal. Jadi kalau besok Prabowo maju bang Zul wakilnya PAN siap saja. Kita deklarasikan," ucapnya.
Kendati begitu, kata Yandri, ide menduetkan Prabowo dengan Zulkifli merupakan ide pribadinya. Sebab, mengenai hal itu akan diputuskan melalui forum rakernas PAN dalam waktu dekat.
Terlebih usulan menduetkan Prabowo dan Zulkifli juga perlu dikomunikasikan dengan Gerindra dan partai lainnya. Namun yang jelas, kata Yandri, poros ketiga mustahil terjadi karena dianggap sebuah keajaiban saja.
"Kalau PAN Gerindra kan lebih dari cukup 20%. Kalau mereka berdua maju bagus juga, Prabowo-ZH," ucapnya.
"Saya nggak tahu, tapi apa partai-partai besar rela? Kan (PAN) 48 kursi. Yang lain ada 120 kursi. Itu pertanyaan besar," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Menurut Yandri, perlu ada komunikasi yang lebih komprehensif. PAN mengaku sekarang lebih membuka komunikasi dengan semua partai. "Poros ketiga berat. Satu saja lari ke Jokowi. Enggak ada lagi poros ketiga. Cuma ada 2 (poros)," ujarnya.
Politikus PAN ini menganggap poros ketiga yang sempat diwacanakan akan kurang mencukupi ambang batas pencalonan 20% jika satu partai lari. Dia tak mengharapkan semua partai politik menyeberang ke Jokowi karena bisa mendorong pemilu hanya diikuti oleh calon tunggal.
"Sebaiknya sih tidak calon tunggal. Jadi kalau besok Prabowo maju bang Zul wakilnya PAN siap saja. Kita deklarasikan," ucapnya.
Kendati begitu, kata Yandri, ide menduetkan Prabowo dengan Zulkifli merupakan ide pribadinya. Sebab, mengenai hal itu akan diputuskan melalui forum rakernas PAN dalam waktu dekat.
Terlebih usulan menduetkan Prabowo dan Zulkifli juga perlu dikomunikasikan dengan Gerindra dan partai lainnya. Namun yang jelas, kata Yandri, poros ketiga mustahil terjadi karena dianggap sebuah keajaiban saja.
"Kalau PAN Gerindra kan lebih dari cukup 20%. Kalau mereka berdua maju bagus juga, Prabowo-ZH," ucapnya.
(wib)