Pemerintah Diminta Tindak Tegas Kelompok Penyebar Berita Hoaks

Minggu, 11 Maret 2018 - 18:20 WIB
Pemerintah Diminta Tindak Tegas Kelompok Penyebar Berita Hoaks
Pemerintah Diminta Tindak Tegas Kelompok Penyebar Berita Hoaks
A A A
JAKARTA - Maraknya hoax di media sosial akhir-akhir ini membuat aliansi masyarakat yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Nasional Anti Pemberitaan Hoaks (GN APA) dan Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) mendeklarasikan antihoaks di kawasan Patung Selamat Datang Jalan Jenderal Sudirman, dia acara car free day (CFD), Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018).

Deklarasi ini ditandai penandatanganan petisi gerakan antihoaks pada sebuah kain putih panjang yang dibentangkan di jalanan. "Ayo Bapak Ibu, mari dukung gerakan pemberitaan antihoks, lawan hari ini kita lawan," seru seorang orator melalui pengeras suara.

Tampak para peserta deklarasi mengenakan kaos bertuliskan 'Stop Being Hoax' dan memegang banner 'Sebarkan Berita Hoax = anti NKRI'.

Juru Bicara GN APA, Natsir Alwalid menjelaskan bahwa deklarasi ini dilakukan untuk mendesak pemerintah agar melakukan tindakan hukum setegas-tegasnya kepada pihak atau pun kelompok yang memproduksi dan menyebarkan berita hoaks yang mengandung ujaran kebencian, kebohongan dan penghasutan.

"Jika hal ini tak segera dilakukan akan menimbulkan benturan di masyarakat. Ini bahaya banget lihat aja sekarang ini berapa banyak itu berita bohong di medsos, kalau enggak ditindak tegas, bisa benturan masyarakat, risikonya kesatuan NKRI,” jelas Nasir.

Deklarasi ini pun melibatkan para insan media, karena menurut Natsir wartawan memiliki posisi strategis untuk menangkal berita hoaks. "Untuk menghadapi hoaks enggak akan bisa kita, tanpa ngajak kawan-kawan wartawan, soalnya mereka ujung tombak,” beber Nasir.

Selain mendeklarasikan pandangannya mengenai antihoaks, aksi ini juga melakukan pengumpulan tanda tangan pengunjung yang datang ke CFD, di kain putih sepanjang 20 meter sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk melawan hoaks.

"Makanya kami turun ke sini untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian kami terhadap republik ini dan bentuk kekhawatiran kami terhadap potensi pemecah belah yang dibuat oleh pemberitaan hoaks ini," pungkasnya.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja dari bawah untuk mengedukasi masyarakat agar apat membedakan mana informasi yang benar dan hoax. "Kesadaran kami dari masyarakat sebagai anak bangsa bahwa kami perlu terlibat untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat karena memang masyarakat memang harus hati-hati terhadap pemberitaan hoaks tersebut. Jadi tidak cepat mengambil berita-berita itu harus diedukasi harus dikaji benar-benar ditelaah itu benar apa tidak."

"Aksi ini kami maksudkan sebagai edukasi kepada masyarakat bahwa kita harus menolak unsur-unsur pemberitaan yang berbau atau mengarah pada fitnah (hoaks). Hoaks sekali lagi sangat berbahaya untuk keberlangsungan kehidupan kita berbangsa dan bernegara," sambung Nasir.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9583 seconds (0.1#10.140)