Jokowi Minta MA Bimbing Para Calon Hakim Muda
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi terobosan yang dilakukan Mahkamah Agung (MA) dalam menyelenggarakan peradilan seperti penerbitan sejumlah peraturan MA (Perma) yang progresif.
Kemudian pembaharuan manajemen perkara melalui sistem politik control, perkara mordenisasi sistem dan penyetoran biaya perkara, pencanangan beberapa sistem berbasis elektronik serta terobosan positif lainnya.
Jokowi berharap, terobosan tersebut bisa ditingkatkan untuk menyelenggarakan peradilan kepada masyarakat. Terutama untuk meningkatkan kualitas peradilan di Indonesia.
Jokowi juga mengharapkan kepada pimpinan MA dan aparatur peradilan untuk membimbing dan membantu calon-calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung, dan hakim-hakim muda agar menjadi hakim yang profesional yang jujur yang berintegritas dan yang bermartabat.
"Hakim yang tegas dan adil dengan mempertimbangkan hukum, Hakim yang lembut dengan pertimbangan Nurani dan rasa keadilan, hakim yang mendapat kepercayaan dari rakyat dan kepercayaan dari para pencari keadilan kepercayaan dari dunia internasional," ujar Jokowi, di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Menurut Jokowi, proses seleksi calon hakim yang transparan dan akuntabel adalah modal yang sudah tersedia di MA. Menurut dia, melalui pembaharuan seleksi yang diawasi oleh tim pengawas serta kualitasnya dikontrol langsung oleh tim quality assurance, ia percaya akan meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Dalam hal ini, pemerintah, kata Jokowi terus mendukung langkah-langkah MA untuk mewujudkan peradilan yang bersih yang adil dan yang bermartabat yang memperkarakan seluruh pihak yang terlibat dalam proses peradilan.
"Memberikan hukuman berat dan efek jera kepada para pelaku korupsi, bandar narkoba, teroris, serta siapapun yang merusak persatuan dan kesatuan indonesia dan mengganggu keadilan di negara," pungkasnya.
Kemudian pembaharuan manajemen perkara melalui sistem politik control, perkara mordenisasi sistem dan penyetoran biaya perkara, pencanangan beberapa sistem berbasis elektronik serta terobosan positif lainnya.
Jokowi berharap, terobosan tersebut bisa ditingkatkan untuk menyelenggarakan peradilan kepada masyarakat. Terutama untuk meningkatkan kualitas peradilan di Indonesia.
Jokowi juga mengharapkan kepada pimpinan MA dan aparatur peradilan untuk membimbing dan membantu calon-calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung, dan hakim-hakim muda agar menjadi hakim yang profesional yang jujur yang berintegritas dan yang bermartabat.
"Hakim yang tegas dan adil dengan mempertimbangkan hukum, Hakim yang lembut dengan pertimbangan Nurani dan rasa keadilan, hakim yang mendapat kepercayaan dari rakyat dan kepercayaan dari para pencari keadilan kepercayaan dari dunia internasional," ujar Jokowi, di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Menurut Jokowi, proses seleksi calon hakim yang transparan dan akuntabel adalah modal yang sudah tersedia di MA. Menurut dia, melalui pembaharuan seleksi yang diawasi oleh tim pengawas serta kualitasnya dikontrol langsung oleh tim quality assurance, ia percaya akan meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Dalam hal ini, pemerintah, kata Jokowi terus mendukung langkah-langkah MA untuk mewujudkan peradilan yang bersih yang adil dan yang bermartabat yang memperkarakan seluruh pihak yang terlibat dalam proses peradilan.
"Memberikan hukuman berat dan efek jera kepada para pelaku korupsi, bandar narkoba, teroris, serta siapapun yang merusak persatuan dan kesatuan indonesia dan mengganggu keadilan di negara," pungkasnya.
(maf)