PKB Minta Larangan Pemasangan Gambar Tokoh Nasional Disosialisasikan
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyosialisasikan larangan pemasangan gambar tokoh nasional yang bukan pengurus partai politik (Parpol) pada alat peraga kampanye pemilihan umum mendatang secara luas. Sebab, para tokoh nasional seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Soekarno, Soeharto, maupun KH Hasyim Asy'ari banyak dikagumi masyarakat.
"Iya itu harus disosialisasikan secara luas karena bagi masyarakat para tokoh tersebut adalah tokoh bangsa yang mereka kagumi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan kepada SINDOnews, Selasa (27/2/2018).
Dia berpandangan, beberapa di antara para tokoh nasional tersebut juga menjadi spirit ideologi dibangunnya sejumlah partai politik (parpol). "Dan rasa cinta itu kadang sulit dibendung," tuturnya.
Maka itu, dia menilai cara mengatasinya juga perlu pendekatan yang berbeda. Menurutnya, jangan sampai pelarangan tersebut membuat kesan tokoh-tokoh bangsa ini seperti tokoh terlarang.
Diakui Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, bahwa mungkin pemasangan gambar tokoh nasional itu tidak berdampak terhadap hasil elektoral. "Tapi akan muncul ganjelan psikologis kok bapak bangsa kita tidak boleh dibanggakan dan dilarang yah," kata Legislator asal Kalimantan Barat ini.
Kendati demikian, tambah Daniel, PKB akan menjelaskan kepada para kader tentang larangan yang dibuat KPU tersebut. "Cuma khawatir ada kader yang tetap pasang karena rasa cinta dan hormat itu," pungkasnya.
"Iya itu harus disosialisasikan secara luas karena bagi masyarakat para tokoh tersebut adalah tokoh bangsa yang mereka kagumi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan kepada SINDOnews, Selasa (27/2/2018).
Dia berpandangan, beberapa di antara para tokoh nasional tersebut juga menjadi spirit ideologi dibangunnya sejumlah partai politik (parpol). "Dan rasa cinta itu kadang sulit dibendung," tuturnya.
Maka itu, dia menilai cara mengatasinya juga perlu pendekatan yang berbeda. Menurutnya, jangan sampai pelarangan tersebut membuat kesan tokoh-tokoh bangsa ini seperti tokoh terlarang.
Diakui Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, bahwa mungkin pemasangan gambar tokoh nasional itu tidak berdampak terhadap hasil elektoral. "Tapi akan muncul ganjelan psikologis kok bapak bangsa kita tidak boleh dibanggakan dan dilarang yah," kata Legislator asal Kalimantan Barat ini.
Kendati demikian, tambah Daniel, PKB akan menjelaskan kepada para kader tentang larangan yang dibuat KPU tersebut. "Cuma khawatir ada kader yang tetap pasang karena rasa cinta dan hormat itu," pungkasnya.
(kri)