Pengamat Nilai Cak Imin Sulit Satukan Warga NU

Sabtu, 24 Februari 2018 - 13:53 WIB
Pengamat Nilai Cak Imin...
Pengamat Nilai Cak Imin Sulit Satukan Warga NU
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dianggap sulit mengkapitilasi Warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung dirinya sebagai calon wakil Presiden (Cawapres) di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman berpendapat, politik warga NU pasca reformasi atau bahkan sejak Orde Baru tidak pernah bisa dikapitalisasi secara tunggal, baik oleh partai politik maupun tokoh politik NU.

"Berkaca dari sejarah afiliasi politik warga NU, saya kira Cak Imin tidak mungkin bisa mengambil klaim itu," ujarnya, Sabtu (24/2/2018). Sebab, NU juga memiliki kader muda yang cukup berprestasi di kancah nasional, serta memiliki nama besar.

Dia memberikan contoh kehadiran Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mochammad Romahurmuziy yang terbukti mampu survive dalam konflik keras di internal partainya. Selain itu ada Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin yang juga cukup baik performanya, yang juga dari PPP.

Tak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa dan Putri Presiden RI Keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Arrifah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid menjadi contoh tokoh perempuan NU.

"Tokoh perempuan NU seperti Khofifah juga memiliki potensi besar untuk mengarahkan afiliasi politik dari muslimat. Yenny Wahid juga memiliki pengaruh besar dikalangan muda terdidik NU," bebernya.

Dia menambahkan, berkaca dari perseteruan Cak Imin dengan komunitas Gus Durian juga menjadi masalah tersendiri bagi Cak Imin mendapatkan dukungan dari warga NU untuk Pilpres 2019.

"Perseteruan itu menjadi ganjalan Cak imin. Hal ini hanya bisa didamaikan jika Cak Imin mampu melakukan rekonsiliasi dengan Yeny Wahid sebagai perwakilan keluarga Gus Dur, sekaligus motor dari Gus Durian," katanya.

Apalagi, lanjut dia, kesan ke publik bahwa Cak Imin mengkooptasi PKB dengan memutus mata rantai sejarah, juga menjadi bagian persoalan bagi mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu.

"Itu bisa dikatakan kepiawaian Cak Imin, mampu mempersonifikasi PKB dengan namanya. Dan hampir menghilangkan jejak Gus Dur didalamnya," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5095 seconds (0.1#10.140)