Jadi Kandidat Capres, PKS Instruksikan Aher Gencar Sosialisasikan Diri
A
A
A
BANDUNG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempatkan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai salah satu kandidat calon presiden (Capres) 2019. Karenanya, PKS menginstruksikan salah satu kader terbaiknya itu mulai gencar menyosialisasikan diri.
Ketua bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, selain Aher yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat itu, terdapat delapan kader terbaik PKS lainnya yang terpilih sebagai kandidat capres.
Mereka adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Ledia mengatakan, DPP PKS menginstruksikan Aher, termasuk delapan kader PKS lainnya itu memulai sosialisasi pencapresannya. Bahkan, kata Ledia, DPP PKS telah menyiapkan regulasi sosialisasi tersebut.
"Kami sudah lakukan semacam pemilihan internal. Hasilnya, salah satunya Ahmad Heryawan. Sembilan capres ini diberi kesempatan untuk menyosialisasikan diri. DPP sudah membuat regulasi bagaimana sosialisasi sampai nanti jelang pendaftaran," papar Ledia di Bandung, Jumat (16/2/2018).
Bahkan, Ledia meminta agar sosialisasi mulai gencar dilakukan saat ini. Ahmad Heryawan, termasuk kandidat capres PKS lainnya juga diminta membentuk tim pemenangannya masing-masing.
"Menjelang pendaftaran, (kandidat capres) harus satu. Sekarang, masing-masing bergerak menyosialisasikan diri, masing-masing juga membentuk tim untuk meningkatkan popularitas," jelasnya.
Ledia menambahkan, Aher dan delapan kandidat capres PKS lainnya dinilai telah memenuhi sejumlah indikator kelaikan sebagai kandidat capres, di antaranya mampu mengelola negara baik sebagai capres maupun calon wakil presiden (cawapres), memiliki modal sosial yang memadai, dan memahami platform partai.
Disinggung rencana koalisi di Pilpres 2019, Ledia menyatakan, hingga kini partainya belum terpikir untuk berpisah dengan sekutunya, Gerindra. Hingga kini, kata Ledia, PKS terus menggodok kualitas koalisinya dengan partai berlambang burung garuda itu.
"Entah nanti capres atau cawapres, kita belum bicara individu. Kan bisa saja dari PKS yang jadi presiden," pungkasnya.
Dalam satu kesempatan belum lama ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku akan merenung terlebih dahulu sebelum memutuskan melangkah ke Pilpres 2019. Saat ini, dirinya hanya ingin fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jabar yang akan habis Juni 2018 mendatang. Apalagi, dia mengaku ingin melepaskan jabatannya dengan mulus tanpa embel-embel kasus hukum.
"Saya akan merenung dulu langkah yang akan diambil, saya ingin happy ending," tutur Aher, sapaan akrabnya.
Aher mengaku tak tahu menahu soal namanya yang terpilih sebagai kandidat capres PKS. Aher mengetahui hal tersebut pasca partainya mengumumkan kandidat capres.
"Saya tidak tahu apa-apa. Diumumkan di partai, tiba-tiba ramai di medsos. Saya kalau ada yang mendoakan, ada yang mendorong, amini saja," pungkasnya.
Diketahui, Dewan Syuro PKS telah menyelesaikan Musyawarah Majelis Syuro VI PKS yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu, 13-14 Januari 2018 lalu.
"Musyawarah Majelis Syuro VI PKS menetapkan sembilan nama sebagai bakal calon presiden dan atau calon wakil presiden hasil penjaringan internal," kata Presiden PKS Sohibul Iman.
Ketua bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, selain Aher yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat itu, terdapat delapan kader terbaik PKS lainnya yang terpilih sebagai kandidat capres.
Mereka adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Ledia mengatakan, DPP PKS menginstruksikan Aher, termasuk delapan kader PKS lainnya itu memulai sosialisasi pencapresannya. Bahkan, kata Ledia, DPP PKS telah menyiapkan regulasi sosialisasi tersebut.
"Kami sudah lakukan semacam pemilihan internal. Hasilnya, salah satunya Ahmad Heryawan. Sembilan capres ini diberi kesempatan untuk menyosialisasikan diri. DPP sudah membuat regulasi bagaimana sosialisasi sampai nanti jelang pendaftaran," papar Ledia di Bandung, Jumat (16/2/2018).
Bahkan, Ledia meminta agar sosialisasi mulai gencar dilakukan saat ini. Ahmad Heryawan, termasuk kandidat capres PKS lainnya juga diminta membentuk tim pemenangannya masing-masing.
"Menjelang pendaftaran, (kandidat capres) harus satu. Sekarang, masing-masing bergerak menyosialisasikan diri, masing-masing juga membentuk tim untuk meningkatkan popularitas," jelasnya.
Ledia menambahkan, Aher dan delapan kandidat capres PKS lainnya dinilai telah memenuhi sejumlah indikator kelaikan sebagai kandidat capres, di antaranya mampu mengelola negara baik sebagai capres maupun calon wakil presiden (cawapres), memiliki modal sosial yang memadai, dan memahami platform partai.
Disinggung rencana koalisi di Pilpres 2019, Ledia menyatakan, hingga kini partainya belum terpikir untuk berpisah dengan sekutunya, Gerindra. Hingga kini, kata Ledia, PKS terus menggodok kualitas koalisinya dengan partai berlambang burung garuda itu.
"Entah nanti capres atau cawapres, kita belum bicara individu. Kan bisa saja dari PKS yang jadi presiden," pungkasnya.
Dalam satu kesempatan belum lama ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku akan merenung terlebih dahulu sebelum memutuskan melangkah ke Pilpres 2019. Saat ini, dirinya hanya ingin fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jabar yang akan habis Juni 2018 mendatang. Apalagi, dia mengaku ingin melepaskan jabatannya dengan mulus tanpa embel-embel kasus hukum.
"Saya akan merenung dulu langkah yang akan diambil, saya ingin happy ending," tutur Aher, sapaan akrabnya.
Aher mengaku tak tahu menahu soal namanya yang terpilih sebagai kandidat capres PKS. Aher mengetahui hal tersebut pasca partainya mengumumkan kandidat capres.
"Saya tidak tahu apa-apa. Diumumkan di partai, tiba-tiba ramai di medsos. Saya kalau ada yang mendoakan, ada yang mendorong, amini saja," pungkasnya.
Diketahui, Dewan Syuro PKS telah menyelesaikan Musyawarah Majelis Syuro VI PKS yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu, 13-14 Januari 2018 lalu.
"Musyawarah Majelis Syuro VI PKS menetapkan sembilan nama sebagai bakal calon presiden dan atau calon wakil presiden hasil penjaringan internal," kata Presiden PKS Sohibul Iman.
(kri)