Dalam Tiga Tahun, Ekonomi Makassar Makin Membaik
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto merupakan peserta pertama Indonesia Visionary Leader Jilid II di Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018). Di awal pemaparannya, dia mengakui bahwa Makassar memiliki berbagai persoalan sebelum dirinya menjadi pemimpin di kota tersebut.
"Posisi ekonomi sangatlah sulit pas saya dilantik," ujar Ramdhan. Namun, selama dipimpinnya, dia mengatakan telah membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam kurun waktu tiga tahun.
(Baca juga: Protokol Sentuh Hati Cara Wali Kota Makassar Dekat dengan Warga )
"Dalam tiga tahun, posisi-posisi itu pertumbuhan kita reborn," katanya. Kemudian, Makassar menjadi kota metropolitan tertinggi di Indonesia.
"Inflasi kita bisa diturunkan," ungkapnya. Lalu, kata dia, angka kemiskinan kini telah menurun.
Lebih lanjut dia mengatakan, APBD Makassar telah meningkat. "Indeks suap di Indonesia, kita paling rendah," bebernya.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu menjawab berbagai persoalan di daerahnya. "Penguasaan tentang wilayah, penguasaan tentang masyarakat, penguasaan tentang pemerintahan, dibutuhkan untuk menjawab persoalan-persoalan," tuturnya.
"Posisi ekonomi sangatlah sulit pas saya dilantik," ujar Ramdhan. Namun, selama dipimpinnya, dia mengatakan telah membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam kurun waktu tiga tahun.
(Baca juga: Protokol Sentuh Hati Cara Wali Kota Makassar Dekat dengan Warga )
"Dalam tiga tahun, posisi-posisi itu pertumbuhan kita reborn," katanya. Kemudian, Makassar menjadi kota metropolitan tertinggi di Indonesia.
"Inflasi kita bisa diturunkan," ungkapnya. Lalu, kata dia, angka kemiskinan kini telah menurun.
Lebih lanjut dia mengatakan, APBD Makassar telah meningkat. "Indeks suap di Indonesia, kita paling rendah," bebernya.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu menjawab berbagai persoalan di daerahnya. "Penguasaan tentang wilayah, penguasaan tentang masyarakat, penguasaan tentang pemerintahan, dibutuhkan untuk menjawab persoalan-persoalan," tuturnya.
(pur)