Menteri LHK Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia Tanpa Sampah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Indonesia, bebas dari sampah.
Menurut Siti, Indonesia tanpa sampah akan terwujud jika seluruh elemen berkomitmen dan melakukan langkah sinergi berkelanjutan.
Harapan sekaligus ajakan itu disampaikan Siti saat bersama para aktivis, komunitas, publik figur serta Duta Peduli Sampah, yakni Jefri Nichols, pemeran dalam film Surat untuk Starla, melakukan pencanangan Deklarasi Gerakan Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah! di areal hutan Kompleks Kementerian LHK atau Arboretum Manggalawanabhakti, Sabtu 20 Januari 2018 malam.
Siti mengungkapkan, berbagai kebijakan telah dilakukan Pemerintah antara lain dengan membentuk Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta PP Nomor 81 Tahun 2013 tentang Sampah Rumah tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, bahkan melalui Perpres 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan Nasional Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga ataupun juga berbagai kegiatan lainnya seperti pengembangan Bank Sampah, Sampah menjadi energi, serta berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Dalam dialog tersebut, dibahas beberapa hal pokok, yaitu zero waste adventure, bersih pantai dan laut, citarum harum, pelarangan kantong belanja plastik, dan less waste event.
Menteri Siti Nurbaya yakin apa yang dideklarasikan dan akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan akan berhasil.
“Kita wujudkan Indonesia bersih sampah, kita kurangi sampah dari kita, kita bersihkan sampah sekitar kita, kita wujudkan budaya bersih.”ujarnya mengajak semua pihak mengampanyekan gerakan ini di media sosial melalui hastag #BersihBisaKok.
Deklarasi Gerakan Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah! merupakan awal dari rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Siti berharap HPSN ini sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah. Dalam menyongsong HPSN tahun 2018 akan dilakukan dua kegiatan utama, pertama, Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan tema Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah, sejak 21 Januari 2018 hingga 21 April 2018 dan puncak peringatan HPSN 2018 akan dilaksanakan 21 Februari 2018.
Siti mengatakan, selain merupakan salah satu langkah mewujudkan pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada Tahun 2025 (Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah), TBBS juga diharapkan dapat mewujudkan masyarakat peduli lingkungan serta membentuk green leadership yang andal
Berbagai kegiatan akan dilaksanakan pada TBBS antara lain Gerakan kebersihan diperkantoran, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, car free day, sungai, pasar, kawasan permukiman, di gunung, pesisir dan laut. Gerakan Kebersihan dimaksud akan di dilakukan oleh berbagai komunitas sampah, keagamaan (NU, Muhammadiyah, PGI, WGI, Walubi, Palisadha Hindu Dharma).
Akana digelar pula dialog komunitas di tujuh kota besar diIndonesia serta Rakernas dan Rakornas Persampahan. “Aktor utama pada kegiatan HSPN 2018 adalah masyarakat, aktivis, komunitas maupun LSM di bidang lingkungan, hingga tokoh-tokoh yang peduli pada sampah, termasuk tokoh agama. Peran pemerintah hanya sebatas inisiator,” tutur Siti.
Menurut Siti, Indonesia tanpa sampah akan terwujud jika seluruh elemen berkomitmen dan melakukan langkah sinergi berkelanjutan.
Harapan sekaligus ajakan itu disampaikan Siti saat bersama para aktivis, komunitas, publik figur serta Duta Peduli Sampah, yakni Jefri Nichols, pemeran dalam film Surat untuk Starla, melakukan pencanangan Deklarasi Gerakan Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah! di areal hutan Kompleks Kementerian LHK atau Arboretum Manggalawanabhakti, Sabtu 20 Januari 2018 malam.
Siti mengungkapkan, berbagai kebijakan telah dilakukan Pemerintah antara lain dengan membentuk Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta PP Nomor 81 Tahun 2013 tentang Sampah Rumah tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, bahkan melalui Perpres 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan Nasional Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga ataupun juga berbagai kegiatan lainnya seperti pengembangan Bank Sampah, Sampah menjadi energi, serta berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Dalam dialog tersebut, dibahas beberapa hal pokok, yaitu zero waste adventure, bersih pantai dan laut, citarum harum, pelarangan kantong belanja plastik, dan less waste event.
Menteri Siti Nurbaya yakin apa yang dideklarasikan dan akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan akan berhasil.
“Kita wujudkan Indonesia bersih sampah, kita kurangi sampah dari kita, kita bersihkan sampah sekitar kita, kita wujudkan budaya bersih.”ujarnya mengajak semua pihak mengampanyekan gerakan ini di media sosial melalui hastag #BersihBisaKok.
Deklarasi Gerakan Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah! merupakan awal dari rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Siti berharap HPSN ini sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah. Dalam menyongsong HPSN tahun 2018 akan dilakukan dua kegiatan utama, pertama, Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan tema Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah, sejak 21 Januari 2018 hingga 21 April 2018 dan puncak peringatan HPSN 2018 akan dilaksanakan 21 Februari 2018.
Siti mengatakan, selain merupakan salah satu langkah mewujudkan pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada Tahun 2025 (Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah), TBBS juga diharapkan dapat mewujudkan masyarakat peduli lingkungan serta membentuk green leadership yang andal
Berbagai kegiatan akan dilaksanakan pada TBBS antara lain Gerakan kebersihan diperkantoran, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, car free day, sungai, pasar, kawasan permukiman, di gunung, pesisir dan laut. Gerakan Kebersihan dimaksud akan di dilakukan oleh berbagai komunitas sampah, keagamaan (NU, Muhammadiyah, PGI, WGI, Walubi, Palisadha Hindu Dharma).
Akana digelar pula dialog komunitas di tujuh kota besar diIndonesia serta Rakernas dan Rakornas Persampahan. “Aktor utama pada kegiatan HSPN 2018 adalah masyarakat, aktivis, komunitas maupun LSM di bidang lingkungan, hingga tokoh-tokoh yang peduli pada sampah, termasuk tokoh agama. Peran pemerintah hanya sebatas inisiator,” tutur Siti.
(dam)