Menhan Minta Industri Pertahanan Tingkatkan Kualitas Alutsista
Menhan Minta Industri Pertahanan Tingkatkan Kualitas Alutsista
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta industri pertahanan dalam negeri senantiasa meningkatkan kualitas produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Alutsista yang berkualitas diyakini Menhan bisa mendatangkan investor. "Kementerian Pertahanan dengan industri pertahanan akan memacu lagi (kualitas-red) karena Presiden meminta semua kementerian agar melihat investor untuk masuk ke sini," ujar saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan 2018, di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) mengaku, Kementerian Pertahanan bersama sejumlah industri pertahanan seperti PT PAL, PT Pindad, PT DI akan terus membuat alutsista yang bisa digunakan TNI dengan baik, aman dan nyaman.
"Sehingga kalau kita mengajak orang ke sini untuk membuat, membeli, dia sudah tahu," katanya.
Ryamizard berharap industri pertahanan dalam negeri bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris itu sebagian besar ditopang industri pertahanan.
"Kita akan arah ke sana. Tidak hanya membuat, tapi juga menumbuhkan industri pertahanan," tegasnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas dalam rapim, di antaranya peningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.
"Profesionalisme adalah yang pertama, dengan membangun kekuatan. Membangun kekuatan bisa dilaksanakan dengan industri dalam negeri, melalui badan usaha milik negara yang strategis," katanya.
Alutsista yang berkualitas diyakini Menhan bisa mendatangkan investor. "Kementerian Pertahanan dengan industri pertahanan akan memacu lagi (kualitas-red) karena Presiden meminta semua kementerian agar melihat investor untuk masuk ke sini," ujar saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan 2018, di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) mengaku, Kementerian Pertahanan bersama sejumlah industri pertahanan seperti PT PAL, PT Pindad, PT DI akan terus membuat alutsista yang bisa digunakan TNI dengan baik, aman dan nyaman.
"Sehingga kalau kita mengajak orang ke sini untuk membuat, membeli, dia sudah tahu," katanya.
Ryamizard berharap industri pertahanan dalam negeri bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris itu sebagian besar ditopang industri pertahanan.
"Kita akan arah ke sana. Tidak hanya membuat, tapi juga menumbuhkan industri pertahanan," tegasnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas dalam rapim, di antaranya peningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.
"Profesionalisme adalah yang pertama, dengan membangun kekuatan. Membangun kekuatan bisa dilaksanakan dengan industri dalam negeri, melalui badan usaha milik negara yang strategis," katanya.
(dam)
Explore More