Empat Kader Beringin Bersaing Jadi Calon Ketua DPR
A
A
A
JAKARTA - Mendekatnya agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar ikut menghangatkan persaingan calon ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto. Internal Golkar sudah mengemuka sejumlah nama yang dinilai berpeluang menjabat ketua DPR. Mereka adalah Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Ketua Badan Anggaran DPR Azis Syamsudin, Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali, dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Mahyudin mengakui menguatnya sejumlah nama anggota fraksi ini. Dia tidak bisa menilai siapa yang paling berpeluang karena posisi ketua DPR juga bergantung pada kepentingan dan dinamika di munaslub mendatang. "Tidak bisa diprediksi siapa yang menjadi ketua DPR, karena nanti pasti ketua umum terpilih berharap ketua DPR itu adalah yang bisa bekerja sama dengan baik dengan pimpinan Golkar," kata Mahyudin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Karena itu, menurutnya, sudah barang tentu posisi ketua DPR ini akan ditentukan pasca pemilihan ketua umum baru. Meskipun ada desakan dari fraksi-fraksi di DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), hal itu tidak memengaruhi karena posisi ketua DPR merupakan hak Golkar. "Boleh-boleh saja mereka mendesak. Memang haknya Golkar kan. Dan, pimpinan DPR itu kan kolektif. Kalau ketua berhalangan masih ada empat lainnya," tandasnya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar Idrus Marham mengatakan, semua anggota fraksi Golkar di DPR punya peluang untuk menduduki kursi ketua DPR. Namun, Golkar saat ini masih fokus pada agenda pelaksanaan munaslub dan posisi ketua DPR akan diputuskan nanti. "Punya peluang semua, tentu nanti akan kita bicarakan," kata Idrus.
Namun, dari empat nama yang beredar, Bambang Soesatyo termasuk yang banyak mendapat dukungan. Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Bidang Politik Syahmud Ngabalin mengatakan, Bambang Soesatyo dinilai layak karena berhasil selama memimpin Komisi III DPR Bidang Hukum dan HAM. Modal Bambang menurut dia adalah karakter komunikasinya yang baik dengan seluruh kalangan.
"Banyak nama memang, namun Bambang Soesatyo bisa dipastikan mampu menciptakan komunikasi efektif pada lembaga legislatif," kata dia.
Fraksi PPP juga menilai Bambang Soesatyo layak memimpin parlemen. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai pengganti Novanto perlu mempunyai visi, misi, dan sikap yang baik untuk mengangkat marwah DPR. Selain itu, harus lebih mengedepankan sikap kenegarawanan ketimbang sikap sebagai politisi.
"Yang pas adalah pribadi yang bijak bagi semua anggota DPR dan merupakan personifikasi dari fraksi-fraksi. Jadi tidak hanya merepresentasikan kepentingan fraksinya saja," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Sementara itu Zainudin Amali enggan berandai-andai terkait wacana pencalonan dirinya sebagai ketua DPR. Menurutnya, urusan partai masih sangat banyak dan masih banyak juga kader lain yang lebih mampu daripada dirinya. "Sekali lagi, saya akan konsentrasi untuk mengurus tugas-tugas di Komisi II. Silakan partai menilai dan menugaskan siapa pun kita akan beri dukungan," tandasnya.
Informasi yang dihimpun, nama calon ketua DPR yang saat ini muncul sudah bergerilya menggalang dukungan.
Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Mahyudin mengakui menguatnya sejumlah nama anggota fraksi ini. Dia tidak bisa menilai siapa yang paling berpeluang karena posisi ketua DPR juga bergantung pada kepentingan dan dinamika di munaslub mendatang. "Tidak bisa diprediksi siapa yang menjadi ketua DPR, karena nanti pasti ketua umum terpilih berharap ketua DPR itu adalah yang bisa bekerja sama dengan baik dengan pimpinan Golkar," kata Mahyudin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Karena itu, menurutnya, sudah barang tentu posisi ketua DPR ini akan ditentukan pasca pemilihan ketua umum baru. Meskipun ada desakan dari fraksi-fraksi di DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), hal itu tidak memengaruhi karena posisi ketua DPR merupakan hak Golkar. "Boleh-boleh saja mereka mendesak. Memang haknya Golkar kan. Dan, pimpinan DPR itu kan kolektif. Kalau ketua berhalangan masih ada empat lainnya," tandasnya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar Idrus Marham mengatakan, semua anggota fraksi Golkar di DPR punya peluang untuk menduduki kursi ketua DPR. Namun, Golkar saat ini masih fokus pada agenda pelaksanaan munaslub dan posisi ketua DPR akan diputuskan nanti. "Punya peluang semua, tentu nanti akan kita bicarakan," kata Idrus.
Namun, dari empat nama yang beredar, Bambang Soesatyo termasuk yang banyak mendapat dukungan. Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Bidang Politik Syahmud Ngabalin mengatakan, Bambang Soesatyo dinilai layak karena berhasil selama memimpin Komisi III DPR Bidang Hukum dan HAM. Modal Bambang menurut dia adalah karakter komunikasinya yang baik dengan seluruh kalangan.
"Banyak nama memang, namun Bambang Soesatyo bisa dipastikan mampu menciptakan komunikasi efektif pada lembaga legislatif," kata dia.
Fraksi PPP juga menilai Bambang Soesatyo layak memimpin parlemen. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai pengganti Novanto perlu mempunyai visi, misi, dan sikap yang baik untuk mengangkat marwah DPR. Selain itu, harus lebih mengedepankan sikap kenegarawanan ketimbang sikap sebagai politisi.
"Yang pas adalah pribadi yang bijak bagi semua anggota DPR dan merupakan personifikasi dari fraksi-fraksi. Jadi tidak hanya merepresentasikan kepentingan fraksinya saja," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Sementara itu Zainudin Amali enggan berandai-andai terkait wacana pencalonan dirinya sebagai ketua DPR. Menurutnya, urusan partai masih sangat banyak dan masih banyak juga kader lain yang lebih mampu daripada dirinya. "Sekali lagi, saya akan konsentrasi untuk mengurus tugas-tugas di Komisi II. Silakan partai menilai dan menugaskan siapa pun kita akan beri dukungan," tandasnya.
Informasi yang dihimpun, nama calon ketua DPR yang saat ini muncul sudah bergerilya menggalang dukungan.
(amm)