Isu Aklamasi Mencuat, Munaslub Golkar Harus Jadi Ajang Kontestasi
A
A
A
JAKARTA - Upaya Partai Golkar menyelenggarakan musyarawah nasional luar biasa (munaslub) semakin deras, juga muncul isu aklamasi salah satu poros yang ingin maju dalam bursa calon ketua umum partai beringin tersebut.
Prokontra muncul dalam isu aklamasi, beberapa meminta munaslub harus dijadikan ajang kontestasi calon ketua umum. Sebelumnya, usulan agar Airlangga Hartarto dipilih aklamasi disuarakan oleh Nusron Wahid.
Salah satu alasannya karena selama ini arus suara mengarah kepada Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Apalagi Airlangga telah memimpin para Ketua DPD I Partai Golkar menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Hafiz Zawawi menilai, aklamasi untuk memilih ketua umum dalam munaslub tidak dilarang atau diperbolehkan. Hanya saja ada syaratnya, terpenting saat menjelang pemungutan suara hanya ada satu calon.
"Aklamasi boleh dan dapat bila memang dikehendaki dan disepakati oleh seluruh peserta Munaslub dengan cara musyawarah mufakat bulat. Aklamasi dimungkinkan bila hanya ada satu calon Ketum pada saat Munaslub khususnya saat menjelang pemungutan suara," kata Hafiz saat dihubungi, kemarin.
Dia menegaskan, munaslub harus dijadikan arena untuk membuka kesempatan kepada semua kader terbaik partai untuk maju bersaing menjadi ketua umum. Selain itu juga menjadi arena menyampaikan ide dan pandangan terbaik.
Dia tidak menampik usulan aklamasi bermuatan agenda tertentu. "Namanya juga politik, bisa jadi kepentingan menjadi motif, sejauh hal tsb sejalan dg kepentingan partai dan kepentingan umum boleh saja," jelasnya.
Berbeda dengan politisi senior Golkar Yorrys Raweyai yang menyetujui usulan Airlangga Hartanto dipilih secara aklamasi untuk menjadi ketum Golkar di munaslub nanti.
"Aklamasi sangat baik untuk menjaga kekompakan dan soliditas partai. Namun demikian, Partai Golkar menjunjung tinggi asas demokrasi," jelasnya saat dihubungi.
Namun dia tidak menampik jika ada calon lain yang ingin maju dalam munaslub nanti. Pasalnya selain Airlangga, ada sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju sebagai caketum Golkar. Salah satunya Idrus Marham.
"Semakin banyak calon semakin bagus, maka di situlah letak keunggulan dari Partai Golkar sebagai partai yang mengedepankan proses demokrasi dan oleh karena itu secepatnya dilakukan munaslub," tandasnya.
Prokontra muncul dalam isu aklamasi, beberapa meminta munaslub harus dijadikan ajang kontestasi calon ketua umum. Sebelumnya, usulan agar Airlangga Hartarto dipilih aklamasi disuarakan oleh Nusron Wahid.
Salah satu alasannya karena selama ini arus suara mengarah kepada Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Apalagi Airlangga telah memimpin para Ketua DPD I Partai Golkar menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Hafiz Zawawi menilai, aklamasi untuk memilih ketua umum dalam munaslub tidak dilarang atau diperbolehkan. Hanya saja ada syaratnya, terpenting saat menjelang pemungutan suara hanya ada satu calon.
"Aklamasi boleh dan dapat bila memang dikehendaki dan disepakati oleh seluruh peserta Munaslub dengan cara musyawarah mufakat bulat. Aklamasi dimungkinkan bila hanya ada satu calon Ketum pada saat Munaslub khususnya saat menjelang pemungutan suara," kata Hafiz saat dihubungi, kemarin.
Dia menegaskan, munaslub harus dijadikan arena untuk membuka kesempatan kepada semua kader terbaik partai untuk maju bersaing menjadi ketua umum. Selain itu juga menjadi arena menyampaikan ide dan pandangan terbaik.
Dia tidak menampik usulan aklamasi bermuatan agenda tertentu. "Namanya juga politik, bisa jadi kepentingan menjadi motif, sejauh hal tsb sejalan dg kepentingan partai dan kepentingan umum boleh saja," jelasnya.
Berbeda dengan politisi senior Golkar Yorrys Raweyai yang menyetujui usulan Airlangga Hartanto dipilih secara aklamasi untuk menjadi ketum Golkar di munaslub nanti.
"Aklamasi sangat baik untuk menjaga kekompakan dan soliditas partai. Namun demikian, Partai Golkar menjunjung tinggi asas demokrasi," jelasnya saat dihubungi.
Namun dia tidak menampik jika ada calon lain yang ingin maju dalam munaslub nanti. Pasalnya selain Airlangga, ada sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju sebagai caketum Golkar. Salah satunya Idrus Marham.
"Semakin banyak calon semakin bagus, maka di situlah letak keunggulan dari Partai Golkar sebagai partai yang mengedepankan proses demokrasi dan oleh karena itu secepatnya dilakukan munaslub," tandasnya.
(maf)