Indonesia-Polandia Komitmen Dukung Penegakan HAM
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Polandia berkomitmen menguatkan diplomasi bilateral, khususnya di bidang pertanian, pendidikan, perdagangan, dan pariwisata.
Kedua negara juga saling mendukung dalam upaya penegakan HAM dan pemberantasan terorisme. Komitmen kedua negara kembali ditegaskan saat berlangsung pertemuan antara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Wakil Ketua Sejm, H.E Mr Ryszard Terkecki di Ruang Parlemen, Warsawa Polandia, Jakarta.
Fadli Zon didampingi oleh Ahmad Riza Patria (Wakil Ketua Komisi II), Anang Hermansyah (anggota Komisi X), Biem Benjamin (F-P Gerindra), Hari Kartana (Demokrat), dan Hubertus Djatmiko (KBRI). Kunjungan kerja DPR ini merupakan bagian dari diplomasi parlemen Indonesia dalam rangka mempererat hubungan bilateral yang telah ada dengan beberapa MoU sebelumnya.
Di sela pembicaraan mengenai penguatan diplomasi bilateral Indonesia-Polandia, Fadli Zon juga mengapresiasi sikap parlemen Uni Eropa yang mendukung resolusi untuk Myanmar. Indonesia-Polandia berkomitmen untuk terus membantu menuntaskan krisis yang dialami warga etnis Rohingya di Myanmar dan berkomitmen melawan segala bentuk terorisme.
Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang mengusulkan Resolusi terhadap kasus Rohingya di Myanmar di sidang IPU. “Kami berterima kasih atas sikap parlemen Uni-Eropa yang mendukung keputusan IPU terkait Resolusi Konflik Rohingya, Myanmar,” ujar Fadli Zon melalui pernyataan tertulisnya kemarin.
Pembicaraan dalam pertemuan menjadi bukti bahwa Indonesia dan Polandia samasama memiliki komitmen kuat dalam melawan segala bentuk perang melawan terorisme dan menghargai kebebasan HAM.
“Saya berharap adanya dukungan yang lebih aktif lagi dalam kerja sama di forum-forum internasional, salah satunya dukungan pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022,” ungkap Fadli Zon.
Polandia Perlu Beri Fasilitas Bebas Visa Schengen
Di kesempatan lain, Fadli Zon bertemu dengan Menteri Luar Negeri Polandia, H.E. Mrs Joanna Wronecka. Sejumlah isu dibicarakan di antaranya pertanian, pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Fadli secara khusus juga meminta pemerintah Polandia memberikan fasilitas bebas visa schangen untuk Indonesia.
“Dengan pemberian bebas visa tentu saja akan mendorong investasi dan pariwisata. Juga akan meningkatkan people to people contacts “ ujar Fadli Zon.
Untuk meningkatkan people to people contacts , sejak 1987-2015, pemerintah RI telah memberikan program beasiswa Darmasiswa kepada sekitar 395 mahasiswa untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan Seni Budaya pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk jangka waktu paling lama satu tahun.
Tahun ajaran 2015/2016 terdapat 36 pelajar Polandia yang memperoleh beasiswa dimaksud. “Polandia sebagai negara terbesar ke- 6 Uni Eropa memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini. (Bakti)
Kedua negara juga saling mendukung dalam upaya penegakan HAM dan pemberantasan terorisme. Komitmen kedua negara kembali ditegaskan saat berlangsung pertemuan antara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Wakil Ketua Sejm, H.E Mr Ryszard Terkecki di Ruang Parlemen, Warsawa Polandia, Jakarta.
Fadli Zon didampingi oleh Ahmad Riza Patria (Wakil Ketua Komisi II), Anang Hermansyah (anggota Komisi X), Biem Benjamin (F-P Gerindra), Hari Kartana (Demokrat), dan Hubertus Djatmiko (KBRI). Kunjungan kerja DPR ini merupakan bagian dari diplomasi parlemen Indonesia dalam rangka mempererat hubungan bilateral yang telah ada dengan beberapa MoU sebelumnya.
Di sela pembicaraan mengenai penguatan diplomasi bilateral Indonesia-Polandia, Fadli Zon juga mengapresiasi sikap parlemen Uni Eropa yang mendukung resolusi untuk Myanmar. Indonesia-Polandia berkomitmen untuk terus membantu menuntaskan krisis yang dialami warga etnis Rohingya di Myanmar dan berkomitmen melawan segala bentuk terorisme.
Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang mengusulkan Resolusi terhadap kasus Rohingya di Myanmar di sidang IPU. “Kami berterima kasih atas sikap parlemen Uni-Eropa yang mendukung keputusan IPU terkait Resolusi Konflik Rohingya, Myanmar,” ujar Fadli Zon melalui pernyataan tertulisnya kemarin.
Pembicaraan dalam pertemuan menjadi bukti bahwa Indonesia dan Polandia samasama memiliki komitmen kuat dalam melawan segala bentuk perang melawan terorisme dan menghargai kebebasan HAM.
“Saya berharap adanya dukungan yang lebih aktif lagi dalam kerja sama di forum-forum internasional, salah satunya dukungan pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022,” ungkap Fadli Zon.
Polandia Perlu Beri Fasilitas Bebas Visa Schengen
Di kesempatan lain, Fadli Zon bertemu dengan Menteri Luar Negeri Polandia, H.E. Mrs Joanna Wronecka. Sejumlah isu dibicarakan di antaranya pertanian, pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Fadli secara khusus juga meminta pemerintah Polandia memberikan fasilitas bebas visa schangen untuk Indonesia.
“Dengan pemberian bebas visa tentu saja akan mendorong investasi dan pariwisata. Juga akan meningkatkan people to people contacts “ ujar Fadli Zon.
Untuk meningkatkan people to people contacts , sejak 1987-2015, pemerintah RI telah memberikan program beasiswa Darmasiswa kepada sekitar 395 mahasiswa untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan Seni Budaya pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk jangka waktu paling lama satu tahun.
Tahun ajaran 2015/2016 terdapat 36 pelajar Polandia yang memperoleh beasiswa dimaksud. “Polandia sebagai negara terbesar ke- 6 Uni Eropa memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini. (Bakti)
(nfl)