Din Syamsuddin Nilai Cak Imin Layak Jadi Panglima Santri

Rabu, 22 November 2017 - 16:58 WIB
Din Syamsuddin Nilai Cak Imin Layak Jadi Panglima Santri
Din Syamsuddin Nilai Cak Imin Layak Jadi Panglima Santri
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin menganggap Abdul Muhaimin Iskandar pantas disebut panglima santri.

Diketahui, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa dan penggagas Nusantara Mengaji yang biasa disapa Cak Imin ini didaulat menjadi panglima santri nusantara oleh puluhan ribu santri, beberapa waktu lalu.

Dian menjelaskan, santri dan ulama saat ini harus lebih percaya diri tampil pada tingkat international. Dari segi kualitas, ulama Indonesia tidak kalah pintar dengan beberapa ulama di Timur Tengah.

Hal tersebut disampaikan Din saat menjadi keynote speaker pada seminar yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) dengan tema Maha Guru Ulama Nusantara : Zona Nusa Tenggara Barat, di Masjid Istqlal, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

“Makanya Pak Muhaimin jadi panglima santri tertinggi dunia, bukan nusantara lagi, saya kepala stafnya saja,” ujar Din Syamsuddin yang disambut tepuk tangan peserta.

Selama ini, kata Din, kajian tentang ulama nusantara sangat jarang. Padahal banyak sekali ulama nusantara, khususnya ulama sasambo (sasak, samawa dan mbojo) yang sangat cemerlang di tingkat International.

Misalnya ada ulama asal Sumbawa yang bernama Syeikh Zainuddin yang menjadi guru di Haromain. “Beliau menjadi pionir di dunia Islam,” ujar Din.

Untuk itu, kata Din, kajian dan diskusi yang dilaksanakan oleh INC patut dikembangkan. “Saya berharap ini bukan akhir dari kajian kita, ini sebaiknya menjadi titik awal diskusi yang lebih dalam," ucap Din.

Sultan Sumbawa M Kaharuddin IV dalam sambutannya menambahkan, penyebaran Islam di NTB berbeda dengan di Jawa. Jika di NTB kesultanan menerima Islam lalu diikuti oleh masyarakatnya. Dalam majelis adat Sumbawa, masyarakat ada dua kamar, ulama dan masyarakat. Jika ada perbedaan maka kesultanan harus berpihak kepada ulama.

“Yang perlu digarisbawahi adalah peran ulama dalam mempengaruhi kebijakan kesultanan,” tandasnya.

Hadir juga pada acara itu, penggagas Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sultan Sumbawa M Kaharuddin IV, Prof DR Abdul Ghani Abdullah, Dr M Wildan, MA, inisiator INC Jazilul Fawaid, sejarawan dan penulis buku Zainul Milal Bizawi, serta Direktur INC Ginanjar A Sya’ban .
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9544 seconds (0.1#10.140)