AICIS 2017 dan Kontribusinya bagi Kajian Islam Dunia
![AICIS 2017 dan Kontribusinya...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2017/11/21/18/1259139/aicis-2017-dan-kontribusinya-bagi-kajian-islam-dunia-8sE-thumb.jpg)
AICIS 2017 dan Kontribusinya bagi Kajian Islam Dunia
A
A
A
Dr Imam Safei, MPD
Plt Direktur Pendidikan Keagamaan Islam, Kementerian Agama
NEGARA Kesatuan Republik Indonesia melalui Kementrian Agama memiliki Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang merupakan pilar penting dalam dunia akademik, khususnya dalam disiplin ilmu keislaman. Dalam konteks sejarah bangsa Indonesia, keberadaan PTKI ini bukanlah merupakan sesuatu yang mesti diterima begitu saja (taken for granted), namun justru perlu disikapi dengan arif dan kreatif.
Umat Islam dengan potensi yang sangat besar justru dituntut untuk memberdayakan dan memaksimalkan keberadaan PTKI tersebut secara cerdas dan bijaksana sehingga keberadaan mereka yang berjumlah cukup besar tersebut dapat menjadi berkah tidak hanya bagi umat Islam namun bagi umat lain baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebagai wadah bagi para intelektual muslim, PTKI seyogianya dapat menjadi katalisator bagi perkembangan kompetensi sarjana muslim yang tidak hanya memiliki integritas keilmuan dan profesionalitas tinggi, tetapi juga terus dapat mendorong pengembangan budaya dan peradaban Islam melalui kajian dan penelitian ilmiah.
Dalam perkembangannya, PTKI telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan diri. Salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada publik dengan mendirikan program pascasarjana yang telah dimulai sejak 1985. Hingga kini, perkembangan program itu mencapai jumlah yang besar di seluruh Indonesia di sejumlah PTKI, baik negeri maupun swasta. Bahkan, program pascasarjana yang dibuka tidak hanya dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga bidang lain yang relevan sehingga lahir ratusan magister dan doktor dalam berbagai disiplin ilmu baik keislaman maupun lainnya.
Selanjutnya, PTKI, baik melalui program pascasarjana maupun unit-unit lainnya, diharapkan dapat berperan sebagai pusat kajian keislaman par-excellent di Indonesia, yang dapat diandalkan tidak saja oleh kalangan PTKI, tetapi juga oleh kalangan umum, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam kerangka ini, PTKI didorong untuk mencapai standar mutu internasional melalui kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri dan institusi-institusi akademik lainnya. Selain itu, konferensi berskala internasional juga digalakkan agar PTKI mampu bergaul secara luas dan para akademisinya memiliki kesempatan yang lebih luas untuk melakukan pengembangan diri dan sekaligus melakukan diseminasi keilmuannya.
Dalam kerangka pengembangan diri dalam pergaulan internasional tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang menaungi Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) memberikan dukungan penuh atas diselenggarakannya Annual Islamic Conference on Islamic Studies (AICIS) 2017. Kali ini AICIS diselenggarakan di Jakarta yang menjadi bagian penting dalam kegiatan Pendis Expo 2017 sebagai gawai dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2017.
Keberadaan AICIS dalam Pendis Expo tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu pilar penting dari pendidikan Islam di Indonesia. Tentu saja AICIS dapat menjadi tolok ukur kualitas Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia melalui keterlibatan para ahli yang berkualitas. Saya menyampaikan selamat berdiskusi semoga konferensi tahunan kali ini lebih bermakna bagi pengembangan diri para peserta dan semua yang terlibat di dalamnya.
Sebagai salah satu tanggung jawab akademik, Direktorat Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) mendorong penguatan basis akademik di tingkat perguruan tinggi. PTKI adalah lembaga akademik yang tidak saja menyiapkan sarjana Muslim agar memiliki integritas keilmuan dan profesionalitas tinggi, tetapi juga terus mendorong pengembangan budaya dan peradaban Islam melalui kajian dan penelitian ilmiah. Sejak 1985, Program Pascasarjana mulai dibuka di lingkungan PTKI.
Hingga kini, perkembangan program itu mencapai jumlah yang cukup signifikan di sejumlah PTKI, baik negeri maupun swasta. Melalui program ini telah lahir ratusan magister dan doktor dalam berbagai disiplin ilmu keislaman. Sebagai bagian dari dunia pendidikan tinggi Islam, program pascasarjana diharapkan berperan sebagai pusat kajian keislaman par-excellent di Indonesia, yang diandalkan tidak saja oleh kalangan PTKI, tetapi juga oleh kalangan umum, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam kerangka ini, beberapa program pascasarjana didorong untuk mencapai standar mutu internasional melalui kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, seperti Universitas al-Azhar Mesir, Universitas Um Durman Sudan, Universitas Islam Antar Bangsa, Universitas Kebangsaan Malaysia, McGill University Canada. Ada satu hal penting yang merupakan satu kebaruan dalam penyelenggaraan AICIS tahun ini.
Untuk pertama kalinya AICIS dikelola dengan sistem panel, di mana rekrutmen pemakalah tidak lagi sepenuhnya berbasis makalah individual, tetapi diorganisasi seorang ketua panel. Sistem panel ini untuk menyikapi perkembangan pengelolaan event akademik tahunan yang bergengsi ini sehingga dapat lebih berkualitas baik dari segi penyelenggaraan maupun dari segi keterlibatan para ilmuwan di bidang kajian Islam. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan peran pusat kajian keislaman sehingga AICIS dapat meningkatkan kontribusinya bagi dunia.
Plt Direktur Pendidikan Keagamaan Islam, Kementerian Agama
NEGARA Kesatuan Republik Indonesia melalui Kementrian Agama memiliki Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang merupakan pilar penting dalam dunia akademik, khususnya dalam disiplin ilmu keislaman. Dalam konteks sejarah bangsa Indonesia, keberadaan PTKI ini bukanlah merupakan sesuatu yang mesti diterima begitu saja (taken for granted), namun justru perlu disikapi dengan arif dan kreatif.
Umat Islam dengan potensi yang sangat besar justru dituntut untuk memberdayakan dan memaksimalkan keberadaan PTKI tersebut secara cerdas dan bijaksana sehingga keberadaan mereka yang berjumlah cukup besar tersebut dapat menjadi berkah tidak hanya bagi umat Islam namun bagi umat lain baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebagai wadah bagi para intelektual muslim, PTKI seyogianya dapat menjadi katalisator bagi perkembangan kompetensi sarjana muslim yang tidak hanya memiliki integritas keilmuan dan profesionalitas tinggi, tetapi juga terus dapat mendorong pengembangan budaya dan peradaban Islam melalui kajian dan penelitian ilmiah.
Dalam perkembangannya, PTKI telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan diri. Salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada publik dengan mendirikan program pascasarjana yang telah dimulai sejak 1985. Hingga kini, perkembangan program itu mencapai jumlah yang besar di seluruh Indonesia di sejumlah PTKI, baik negeri maupun swasta. Bahkan, program pascasarjana yang dibuka tidak hanya dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga bidang lain yang relevan sehingga lahir ratusan magister dan doktor dalam berbagai disiplin ilmu baik keislaman maupun lainnya.
Selanjutnya, PTKI, baik melalui program pascasarjana maupun unit-unit lainnya, diharapkan dapat berperan sebagai pusat kajian keislaman par-excellent di Indonesia, yang dapat diandalkan tidak saja oleh kalangan PTKI, tetapi juga oleh kalangan umum, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam kerangka ini, PTKI didorong untuk mencapai standar mutu internasional melalui kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri dan institusi-institusi akademik lainnya. Selain itu, konferensi berskala internasional juga digalakkan agar PTKI mampu bergaul secara luas dan para akademisinya memiliki kesempatan yang lebih luas untuk melakukan pengembangan diri dan sekaligus melakukan diseminasi keilmuannya.
Dalam kerangka pengembangan diri dalam pergaulan internasional tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang menaungi Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) memberikan dukungan penuh atas diselenggarakannya Annual Islamic Conference on Islamic Studies (AICIS) 2017. Kali ini AICIS diselenggarakan di Jakarta yang menjadi bagian penting dalam kegiatan Pendis Expo 2017 sebagai gawai dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2017.
Keberadaan AICIS dalam Pendis Expo tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu pilar penting dari pendidikan Islam di Indonesia. Tentu saja AICIS dapat menjadi tolok ukur kualitas Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia melalui keterlibatan para ahli yang berkualitas. Saya menyampaikan selamat berdiskusi semoga konferensi tahunan kali ini lebih bermakna bagi pengembangan diri para peserta dan semua yang terlibat di dalamnya.
Sebagai salah satu tanggung jawab akademik, Direktorat Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) mendorong penguatan basis akademik di tingkat perguruan tinggi. PTKI adalah lembaga akademik yang tidak saja menyiapkan sarjana Muslim agar memiliki integritas keilmuan dan profesionalitas tinggi, tetapi juga terus mendorong pengembangan budaya dan peradaban Islam melalui kajian dan penelitian ilmiah. Sejak 1985, Program Pascasarjana mulai dibuka di lingkungan PTKI.
Hingga kini, perkembangan program itu mencapai jumlah yang cukup signifikan di sejumlah PTKI, baik negeri maupun swasta. Melalui program ini telah lahir ratusan magister dan doktor dalam berbagai disiplin ilmu keislaman. Sebagai bagian dari dunia pendidikan tinggi Islam, program pascasarjana diharapkan berperan sebagai pusat kajian keislaman par-excellent di Indonesia, yang diandalkan tidak saja oleh kalangan PTKI, tetapi juga oleh kalangan umum, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam kerangka ini, beberapa program pascasarjana didorong untuk mencapai standar mutu internasional melalui kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, seperti Universitas al-Azhar Mesir, Universitas Um Durman Sudan, Universitas Islam Antar Bangsa, Universitas Kebangsaan Malaysia, McGill University Canada. Ada satu hal penting yang merupakan satu kebaruan dalam penyelenggaraan AICIS tahun ini.
Untuk pertama kalinya AICIS dikelola dengan sistem panel, di mana rekrutmen pemakalah tidak lagi sepenuhnya berbasis makalah individual, tetapi diorganisasi seorang ketua panel. Sistem panel ini untuk menyikapi perkembangan pengelolaan event akademik tahunan yang bergengsi ini sehingga dapat lebih berkualitas baik dari segi penyelenggaraan maupun dari segi keterlibatan para ilmuwan di bidang kajian Islam. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan peran pusat kajian keislaman sehingga AICIS dapat meningkatkan kontribusinya bagi dunia.
(thm)