Jokowi Ingin Pesawat Nurtanio Masuk Pasar Dunia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pesawat buatan lokal N219 bernama Nurtanio. Nama tersebut diambil dari Laksamana Muda Udara (Anumerta), Nurtanio Pringgoadisuryo yang gugur dalam misi uji coba penerbangan.
Jokowi berharap, setelah diresmikan selanjutnya proses bisnis harus bisa dilaksanakan. "Harus bisa dipasarkan harus bisa masuk komersial dunia," kata Jokowi di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Jokowi mengatakan, industri penerbangan harus ada peminat atau pembelinya, sehingga industri penerbangan bisa berkembang. Mantan Gubernur DKI ini pun mengaku tak keberatan soal kebutuhan anggaran yang mencapai Rp200 miliar. "Saya kira enggak ada masalah," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat N219 ini merupakan buatan lokal. Pembuatan pesawat ini kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 16 Agustus 2017.
Pesawat Nurtanio Pringgoadisuryo memiliki kapasitas 19 penumpang dan digerakkan dengan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney. N219 ini mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah terpencil.
Pemberian nama pesawat juga pernah dilakukan pada era Presiden Soeharto. Saat itu, Presiden Soeharto memberikan nama Gatot Kaca kepada Pesawat N250 buatan PTDI yang dirancang oleh BJ Habibie. Pesawat itu pun terbang perdana pada tahun 1995.
Jokowi berharap, setelah diresmikan selanjutnya proses bisnis harus bisa dilaksanakan. "Harus bisa dipasarkan harus bisa masuk komersial dunia," kata Jokowi di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Jokowi mengatakan, industri penerbangan harus ada peminat atau pembelinya, sehingga industri penerbangan bisa berkembang. Mantan Gubernur DKI ini pun mengaku tak keberatan soal kebutuhan anggaran yang mencapai Rp200 miliar. "Saya kira enggak ada masalah," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat N219 ini merupakan buatan lokal. Pembuatan pesawat ini kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 16 Agustus 2017.
Pesawat Nurtanio Pringgoadisuryo memiliki kapasitas 19 penumpang dan digerakkan dengan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney. N219 ini mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah terpencil.
Pemberian nama pesawat juga pernah dilakukan pada era Presiden Soeharto. Saat itu, Presiden Soeharto memberikan nama Gatot Kaca kepada Pesawat N250 buatan PTDI yang dirancang oleh BJ Habibie. Pesawat itu pun terbang perdana pada tahun 1995.
(pur)