BPJS Ketenagakerjaan Gelar 40 Menit Mengajar di 49 Universitas
A
A
A
PEKANBARU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggelar kuliah umum di 49 universitas di seluruh Indonesia dalam rangka menyambut ulang tahun yang ke-40.
Kegiatan tersebut diawali di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Senin 6 November 2017. Kegiatan yang melibatkan jajaran direksi dan dewan pengawas ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan pada bidang pendidikan.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa mengenal lebih awal tentang penyelenggaraan jaminan sosial beserta program dan manfaatnya
Mengangkat tema 40 Menit Mengajar, jajaran direksi, dewan pengawas, dan pejabat level satu BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan kuliah mengenai pentinganya jaminan sosial ketenagakerjaan selama 40 menit.
Hal tersebut dipandang perlu sebagai bekal mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Kegiatan 40 Menit Mengajar yang digelar di Universitas Riau, Kamis (9/11/2017) menghadirkan Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono sebagai pengajar.
"Acara ini sangat efektif dilaksanakan, terbukti dengan antusiasme mahasiwa dalam mengikuti kuliah umum ini. Hal ini diharapkan dapat membekas di benak mahasiswa dan bisa diaplikasikan di dunia kerja nantinya," tutur Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketengakerjaan Sumarjono.
Pada kegiatan ini, para pengajar memberi paparan seputar peranan program JHT, JKM, JKK, dan JP dalam menyokong perekonomian bangsa melalui perlindungan pekerja dari berbagai risiko sosial dan ekonomi.
"Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan tahun-tahun berikutnya. Tujuannya mengedukasi sebanyak-banyaknya mahasiswa akan pentingnya jaminan sosial," kata Sumarjono.
Dia menambahkan gerakan 40 Menit Mengajar di kampus diharapkan meningkatkan sosialisasi program- program BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu juga bisa meningkatkan kepesertaan cakupan yang ikut BPJS ketenagakerjaan. "Saat ini baru 24 juta lebih cakupannya dari 124 yang potensial disasar," ujar Sumarjono
Kegiatan ini akan dilanjutkan di beberapa universitas lain di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2017.
Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Agus Susanto menegaskan instansinya memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Termasuk mahasiswa yang nantinya akan memasuki dunia kerja. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai bekal tentang jaminan sosial sejak usia dini," kata Agus di Universitas Diponegoro (Undip), Senin lalu.
Kegiatan tersebut diawali di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Senin 6 November 2017. Kegiatan yang melibatkan jajaran direksi dan dewan pengawas ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan pada bidang pendidikan.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa mengenal lebih awal tentang penyelenggaraan jaminan sosial beserta program dan manfaatnya
Mengangkat tema 40 Menit Mengajar, jajaran direksi, dewan pengawas, dan pejabat level satu BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan kuliah mengenai pentinganya jaminan sosial ketenagakerjaan selama 40 menit.
Hal tersebut dipandang perlu sebagai bekal mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Kegiatan 40 Menit Mengajar yang digelar di Universitas Riau, Kamis (9/11/2017) menghadirkan Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono sebagai pengajar.
"Acara ini sangat efektif dilaksanakan, terbukti dengan antusiasme mahasiwa dalam mengikuti kuliah umum ini. Hal ini diharapkan dapat membekas di benak mahasiswa dan bisa diaplikasikan di dunia kerja nantinya," tutur Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketengakerjaan Sumarjono.
Pada kegiatan ini, para pengajar memberi paparan seputar peranan program JHT, JKM, JKK, dan JP dalam menyokong perekonomian bangsa melalui perlindungan pekerja dari berbagai risiko sosial dan ekonomi.
"Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan tahun-tahun berikutnya. Tujuannya mengedukasi sebanyak-banyaknya mahasiswa akan pentingnya jaminan sosial," kata Sumarjono.
Dia menambahkan gerakan 40 Menit Mengajar di kampus diharapkan meningkatkan sosialisasi program- program BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu juga bisa meningkatkan kepesertaan cakupan yang ikut BPJS ketenagakerjaan. "Saat ini baru 24 juta lebih cakupannya dari 124 yang potensial disasar," ujar Sumarjono
Kegiatan ini akan dilanjutkan di beberapa universitas lain di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2017.
Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Agus Susanto menegaskan instansinya memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Termasuk mahasiswa yang nantinya akan memasuki dunia kerja. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai bekal tentang jaminan sosial sejak usia dini," kata Agus di Universitas Diponegoro (Undip), Senin lalu.
(dam)