MNC Group Hibahkan 8 Unit Komputer untuk Museum Polri
A
A
A
JAKARTA - MNC Group menghibahkan delapan unit komputer ke Museum Polri, Jakarta, Senin (30/10/2017). Secara simbolik, pemberian komputer diserahkan Director Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution kepada Kepala Pusat Sejarah Polri Brigadir Jenderal Polisi Istuhari Winarto.
Syafril menjelaskan, mewakili Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menyerahkan bantuan komputer kepada Museum Polri dengan harapan dapat bermanfaat dan menunjang kinerja Polri. Dia berharap museum tersebut bisa menjadi destinasi utama wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Syafril mengungkapkan pihaknya siap bekerja sama untuk mempromosikan keberadaan Museum Polri, baik dalam bentuk kegiatan maupun pemberitaan. "Ini perlu kita ekspose atau informasikan terus kepada masyarakat agar mereka mengetahui museum bersejarah ini," katanya.
Selain di Museum Polri, Syafri berencana akan memberikan bantuan yang sama di museum lain. MNC Group, kata dia, terbuka untuk semua agar masyarakat dapat menikmati apa yang bisa dilihat di museum. "Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Museum Pori, semoga bantuan hibah komputer ini bermanfaat," ungkapnya.
Kepala Pusat Sejarah Polri, Brigjen Pol Istuhari Winarto mengucapkan terima kasih kepada MNC Group yang telah menghibahkan delapan unit komputer untuk menunjang kinerja petugas di museum Polri.
Jenderal bintang satu ini mengaku perlu bekerja sama dengan MNC Group agar museum ini lebih booming atau dikenal masyarakat luas. "Kami harapkan MNC dapat mendorong masyarakat untuk hadir dan melihat museum ini melalui pemberitaan," ujarnya.
Dia menjelaskan Museum Polri diresmikan 1 Juli 2009 oleh Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan HUT Polri. Pada tahun 2013 museum ini pernah dinobatkan sebagai museum terbaik.
Dia berharap dengan dibantu MNC Group, museum ini akan kembali berjaya. "Museum ini pernah dinobatkan sebagai museum terbaik oleh Asosisasi Museum Indonesia dan diharapkan tahun ini juga demikian," tandasnya.
Menurut dia, museum ini mengisahkan keberadaan Polri di zaman kolonial, agresi, reformasi dan saat ini. Pihaknya juga terus melakukan pembenahan di semua bidang agar museum terlihat cantik dan koleksinya bertambah.
"Sebenarnya kalau kita ingin mengetahui bagaimana kepolisian secara utuh, cukup datang ke museum ini," ungkapnya.
Syafril menjelaskan, mewakili Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menyerahkan bantuan komputer kepada Museum Polri dengan harapan dapat bermanfaat dan menunjang kinerja Polri. Dia berharap museum tersebut bisa menjadi destinasi utama wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Syafril mengungkapkan pihaknya siap bekerja sama untuk mempromosikan keberadaan Museum Polri, baik dalam bentuk kegiatan maupun pemberitaan. "Ini perlu kita ekspose atau informasikan terus kepada masyarakat agar mereka mengetahui museum bersejarah ini," katanya.
Selain di Museum Polri, Syafri berencana akan memberikan bantuan yang sama di museum lain. MNC Group, kata dia, terbuka untuk semua agar masyarakat dapat menikmati apa yang bisa dilihat di museum. "Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Museum Pori, semoga bantuan hibah komputer ini bermanfaat," ungkapnya.
Kepala Pusat Sejarah Polri, Brigjen Pol Istuhari Winarto mengucapkan terima kasih kepada MNC Group yang telah menghibahkan delapan unit komputer untuk menunjang kinerja petugas di museum Polri.
Jenderal bintang satu ini mengaku perlu bekerja sama dengan MNC Group agar museum ini lebih booming atau dikenal masyarakat luas. "Kami harapkan MNC dapat mendorong masyarakat untuk hadir dan melihat museum ini melalui pemberitaan," ujarnya.
Dia menjelaskan Museum Polri diresmikan 1 Juli 2009 oleh Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan HUT Polri. Pada tahun 2013 museum ini pernah dinobatkan sebagai museum terbaik.
Dia berharap dengan dibantu MNC Group, museum ini akan kembali berjaya. "Museum ini pernah dinobatkan sebagai museum terbaik oleh Asosisasi Museum Indonesia dan diharapkan tahun ini juga demikian," tandasnya.
Menurut dia, museum ini mengisahkan keberadaan Polri di zaman kolonial, agresi, reformasi dan saat ini. Pihaknya juga terus melakukan pembenahan di semua bidang agar museum terlihat cantik dan koleksinya bertambah.
"Sebenarnya kalau kita ingin mengetahui bagaimana kepolisian secara utuh, cukup datang ke museum ini," ungkapnya.
(dam)