Megawati Ingin Baguna PDIP Tingkatkan Kualitas

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 20:50 WIB
Megawati Ingin Baguna PDIP Tingkatkan Kualitas
Megawati Ingin Baguna PDIP Tingkatkan Kualitas
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) untuk meningkatkan kualitas penanggulangan bencana.

Untuk menjadi badan organisasi berkualitas, kata dia, banyak hal harus diperhatikan. Misalnya terkait persiapan dan keahlian. Sebab agar bisa menolong orang, pihak yang menolong juga harus terlatih.

Untuk itu siapa pun yang menjadi anggota organisasi sayap PDIP itu harus mengikuti pelatihan. "Inilah yang saya sebut Baguna yang berkualitas. Baguna yang tidak hanya kuantitatif, tapi saya maunya yang kualitatif," tutur Megawati saat buka Rakornas Baguna di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Megawati mengatakan, Baguna harus siaga kapan saja dibutuhkan. Bahkan kalau harus ke pelosok-pelosok desa atau bahkan ke pedalaman yang masyarakatnya mungkin belum bisa berbahasa Indonesia.

"Dia yang di Baguna harus sehat wal afiat lahir dan batin. Bagaimana mau menolong orang kalau sakit. Inilah makanya saya kerja sama dengan Basarnas agar dilatih. Anggota Baguna harus sehat lahir batin baru bisa menolong orang lain," ucap Mega.

Putri dari Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno ini menambahkan, perhatian dan keseriusan dalam tanggap bencana sudah dilakukan jauh sebelumnya.

Bahkan ketika masih menjabat Wakil Presiden, dia mengaku berinisiatif membentuk wadah yang kini menjadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Mega menuturkan, ketika itu dirinya menjabat Wapres dan ditugasi Presiden Abdurrahman Wahid untuk menanggulangi bencana di seluruh Indonesia.

Ketika itu, kata dia, banyak yang harus dilakukan. Apalagi saat itu semua struktur pemerintahan belum baik dalam tanggap bencana karena program penanggulangan bencana "ditaruh" begitu saja di beberapa kementerian.

Dia mengungkapkan ketika itu belum ada yang sifatnya penanggulangan gerak cepat. Bahkan penanganan bencana di pemerintah saat itu terpencar-pencar. Misalnya di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terdapat di bawah sub-direktorat.

"Saya bilang apa yang bisa dilakukan kalau hanya di bawah sub-direktorat. Maka sejak saat itulah saya minta izin ke Presiden Abdurrahman Wahid untuk membentuk sebuah badan yang sekarang menjadi BNPB. Itu saya yang membuat waktu jadi Wapres," ujar Mega.

Tidak kalah penting, kata Mega, Baguna harus bisa gerak cepat. Ada protap dan kerja yang efektif. Misalnya ketika terjadi kebakaran maka harus sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.

"Misalnya begitu kita dengar Gunung Agung mau meletus, maka saya instruksikan agar DPD (PDIP-red) langsung gunakan Baguna," kata Megawati.

Dia menambahkan, tugas Baguna dibagi dalam Baguna Basah dan Baguna Kering. Pembagian tugas disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.

Dia menjelaskan, Baguna Basah diterjunkan dalam kondisi banjir, seperti menolong orang yang tenggelam. "Kemudian ada Baguna Kering. Anggota yang di bidang kesehatan, misalnya saat bencana longsor, membangun tenda dan masak. Dengan demikian kerja menjadi berkualitas," tutur Megawati.

Baguna juga harus hafal dan siaga pada hal bersifat teknis. Ketika diterjukan ke lapangan, kata dia, jangan sampai anggota Baguna tidak siap. Segera dirikan tenda pengungsi, dapur umum dan sebagainya.

"Kita juga bisa contoh di Jepang. Semua disiapkan dalam hal tanggap darurat, dan ada tanda rambu-rambu apa dan ke mana harus mencari lokasi aman. Itu juga harus dibuat oleh kalian," tutur Mega.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9271 seconds (0.1#10.140)