Strategi Wiranto Perangi Kejahatan Terorisme dan Narkoba
A
A
A
Terorisme, perdagangan narkoba, pembalakan liar, hingga radikalisme kini jadi ancaman nyata bangsa Indonesia. Kejahatan ini harus diberantas karena akan memperlemah pertahanan negara. Salah satu strategi untuk memeranginya adalah dengan fokus memperkuat pembangunan di perbatasan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, jalur lintas batas di Kalimantan yang selama ini dikenal sebagai jalur-jalur tikus harus segera diminimalkan untuk menghindari ancaman dari luar. "Kalau tidak segera membangun dari pinggiran, kita akan lemah dalam sistem pertahanan, apalagi ancaman itu bukan hanya terorisme," ujar Wiranto saat menggelar konferensi pers mengenai Capaian 3 Tahun Presiden Jokowi-JK di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Wiranto mengaku pernah menanyakan perihal jalur perbatasan ini kepada gubernur Kalimantan Utara. Jawaban yang diperoleh cukup mengagetkan. "Saya tanya jalur tikus ada berapa sih di Kalimantan Utara? Itu saya pikir kira-kira 50.000 jalur tikus. Jawabannya 1.400 jalur tikus, itu kan terbuka sekali," kata Wiranto.
Ke depan, pemerintah menargetkan tujuh wilayah perbatasan akan segera dibangun dan akan selesai dalam dua tahun. Itu bagian dari upaya untuk membangun kebanggaan masyarakat kepada masyarakat yang mendiami daerah perbatasan. Pembangunan infrastruktur di daerah lintas batas dinilai akan menguntungkan Indonesia karena akan memunculkan pusat-pusat ekonomi baru.
"Kalau ada center ekonomi baru, permukiman baru, maka ada pemerataan penduduk. Industri akan jalan, pendapatan daerah akan meningkat, pemerataan penduduk juga akan menimbulkan pemerataan pendapatan dan keadilan," kata dia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang juga memaparkan pencapaian selama tiga tahun pemerintahan, menegaskan ada sejumlah kebijakan yang diterapkan Kementerian Pertahanan hingga 2019, antara lain membangun TNI yang profesional. Hal ini telah ditunjukkan dengan terus meningkatnya anggaran negara untuk TNI.
"Untuk tujuan membangun TNI yang profesional telah ditunjukkan dengan terus meningkatnya anggaran negara yang kini menjadi Rp11,4 triliun," ujarnya.
Anggaran tersebut antara lain digunakan untuk membangun puluhan ribu rumah prajurit. Untuk pengamanan perbatasan, Kemhan telah membangun patroli serta merenovasi pos keamanan perbatasan di Kalimantan, NTT, dan Papua.
Sementara untuk industri pertahanan dalam negeri, Ryamizard menjelaskan bahwa kontribusi dalam pemenuhan kekuatan pokok minimum telah meningkat dari 28,1% pada 2014 menjadi 44,6% pada 2016. Dia juga melaporkan pembuatan medium tank oleh PT Pindad yang bekerja sama dengan industri pertahanan Turki.
"Teknologi kapal selam bekerja sama dengan Korea Selatan telah selesai dan bergabung dengan TNI Angkatan Laut, juga tampil dalam HUT TNI 5 Oktober yang lalu. Kapal selam kedua juga telah selesai dan saat ini sedang mengalami pengujian di laut, sementara kapal selam ketiga sedang dalam proses pengelasan di Jepang. Kita harapkan kapal selam kedua dan ketiga dapat segera diserahkan ke TNI Angkatan Laut pada 2018 nanti," jelasnya.
Ryamizard menambahkan, dalam mewujudkan kesadaran bela negara, 74,3 juta orang juga telah menjadi kader bela negara hingga 2017.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, jalur lintas batas di Kalimantan yang selama ini dikenal sebagai jalur-jalur tikus harus segera diminimalkan untuk menghindari ancaman dari luar. "Kalau tidak segera membangun dari pinggiran, kita akan lemah dalam sistem pertahanan, apalagi ancaman itu bukan hanya terorisme," ujar Wiranto saat menggelar konferensi pers mengenai Capaian 3 Tahun Presiden Jokowi-JK di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Wiranto mengaku pernah menanyakan perihal jalur perbatasan ini kepada gubernur Kalimantan Utara. Jawaban yang diperoleh cukup mengagetkan. "Saya tanya jalur tikus ada berapa sih di Kalimantan Utara? Itu saya pikir kira-kira 50.000 jalur tikus. Jawabannya 1.400 jalur tikus, itu kan terbuka sekali," kata Wiranto.
Ke depan, pemerintah menargetkan tujuh wilayah perbatasan akan segera dibangun dan akan selesai dalam dua tahun. Itu bagian dari upaya untuk membangun kebanggaan masyarakat kepada masyarakat yang mendiami daerah perbatasan. Pembangunan infrastruktur di daerah lintas batas dinilai akan menguntungkan Indonesia karena akan memunculkan pusat-pusat ekonomi baru.
"Kalau ada center ekonomi baru, permukiman baru, maka ada pemerataan penduduk. Industri akan jalan, pendapatan daerah akan meningkat, pemerataan penduduk juga akan menimbulkan pemerataan pendapatan dan keadilan," kata dia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang juga memaparkan pencapaian selama tiga tahun pemerintahan, menegaskan ada sejumlah kebijakan yang diterapkan Kementerian Pertahanan hingga 2019, antara lain membangun TNI yang profesional. Hal ini telah ditunjukkan dengan terus meningkatnya anggaran negara untuk TNI.
"Untuk tujuan membangun TNI yang profesional telah ditunjukkan dengan terus meningkatnya anggaran negara yang kini menjadi Rp11,4 triliun," ujarnya.
Anggaran tersebut antara lain digunakan untuk membangun puluhan ribu rumah prajurit. Untuk pengamanan perbatasan, Kemhan telah membangun patroli serta merenovasi pos keamanan perbatasan di Kalimantan, NTT, dan Papua.
Sementara untuk industri pertahanan dalam negeri, Ryamizard menjelaskan bahwa kontribusi dalam pemenuhan kekuatan pokok minimum telah meningkat dari 28,1% pada 2014 menjadi 44,6% pada 2016. Dia juga melaporkan pembuatan medium tank oleh PT Pindad yang bekerja sama dengan industri pertahanan Turki.
"Teknologi kapal selam bekerja sama dengan Korea Selatan telah selesai dan bergabung dengan TNI Angkatan Laut, juga tampil dalam HUT TNI 5 Oktober yang lalu. Kapal selam kedua juga telah selesai dan saat ini sedang mengalami pengujian di laut, sementara kapal selam ketiga sedang dalam proses pengelasan di Jepang. Kita harapkan kapal selam kedua dan ketiga dapat segera diserahkan ke TNI Angkatan Laut pada 2018 nanti," jelasnya.
Ryamizard menambahkan, dalam mewujudkan kesadaran bela negara, 74,3 juta orang juga telah menjadi kader bela negara hingga 2017.
(amm)