Ini Daftar Keluhan Indonesia kepada Muassasah Haji
A
A
A
MEKKAH - Prosesi haji sudah tuntas. Kini tahapan gelaran akbar tersebut tinggal menyisakan tahapan pemulangan jamaah menuju Tanah Air.
Terkait pelaksanaan prosesi haji, Misi Haji Indonesia atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat dengan Muassasah Asia Tenggara. Rapat yang digelar di Kantor Muassasah ini membahas evaluasi layanan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Hadir dari PPIH di antaranya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Sri Ilham Lubis, Staf Teknis Haji Ahmad Dumyathi, Kadaker Mekkah Nasrullah Jasam, dan Kabid Akomodasi Subhan Cholid. Sementara dari pihak Muassasah tampak hadir Ketua Muasasah Amin Indragiri, Sekretaris Muassasah Yusuf Jaha, Kepala Urusan Haji Indonesia dan Furoda Walid Rosyid, serta Wakil Bidang Kesehatan Emad Fathoni.
Kepada pihak Muassasah, mewakili Misi Haji Indonesia, Sri Ilham menyampaikan sejumlah catatan. Pertama, terkait transportasi. “Beberapa bus yang akan membawa jamaah dari hotel jamaah ke Arafah terlambat datang. Demikian juga beberapa bus yang membawa jamaah dari Mina menuju hotel,” keluh Sri Ilham dalam rapat tersebut di Mekkah, Rabu (20/9/2017).
Kedua, terkait akomodasi Armina. Sri Ilham mengungkapkan, beberapa tenda di Arafah masih ada yang terbuka sehingga fungsi pendingin tidak maksimal. “Beberapa tenda di Mina juga berdesak-desakkan sehingga jamaah tidak bisa beristirahat dengan nyaman,” tandasnya.
Catatan ketiga terkait katering. “Ada beberapa penyedia katering Armina yang takarannya tidak sesuai dengan kontrak,” sebut Sri Ilham.
Selain disampaikan secara lisan, catatan evaluasi ini diserahkan secara tertulis kepada pihak Muassasah disertai bukti dalam bentuk foto.
Menjawab aduan itu, selaku Ketua Muassasah Amin Indragiri mengakui ada beberapa layanan yang kurang maksimal sebagai konsekuensi dari penambahan kuota. Adapun layanan yang terkait maktab, misalnya tenda di Arafah dan Mina, Amin menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti demi perbaikan ke depan.
Sekadar informasi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memprotes Muassasah sehubungan kondisi tenda Mina yang membuat jamaah harus tidur berdesak-desakan. “Kami protes karena tenda Mina kondisinya tak sesuai dengan harapan,” sesalnya.
Terkait pelaksanaan prosesi haji, Misi Haji Indonesia atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat dengan Muassasah Asia Tenggara. Rapat yang digelar di Kantor Muassasah ini membahas evaluasi layanan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Hadir dari PPIH di antaranya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Sri Ilham Lubis, Staf Teknis Haji Ahmad Dumyathi, Kadaker Mekkah Nasrullah Jasam, dan Kabid Akomodasi Subhan Cholid. Sementara dari pihak Muassasah tampak hadir Ketua Muasasah Amin Indragiri, Sekretaris Muassasah Yusuf Jaha, Kepala Urusan Haji Indonesia dan Furoda Walid Rosyid, serta Wakil Bidang Kesehatan Emad Fathoni.
Kepada pihak Muassasah, mewakili Misi Haji Indonesia, Sri Ilham menyampaikan sejumlah catatan. Pertama, terkait transportasi. “Beberapa bus yang akan membawa jamaah dari hotel jamaah ke Arafah terlambat datang. Demikian juga beberapa bus yang membawa jamaah dari Mina menuju hotel,” keluh Sri Ilham dalam rapat tersebut di Mekkah, Rabu (20/9/2017).
Kedua, terkait akomodasi Armina. Sri Ilham mengungkapkan, beberapa tenda di Arafah masih ada yang terbuka sehingga fungsi pendingin tidak maksimal. “Beberapa tenda di Mina juga berdesak-desakkan sehingga jamaah tidak bisa beristirahat dengan nyaman,” tandasnya.
Catatan ketiga terkait katering. “Ada beberapa penyedia katering Armina yang takarannya tidak sesuai dengan kontrak,” sebut Sri Ilham.
Selain disampaikan secara lisan, catatan evaluasi ini diserahkan secara tertulis kepada pihak Muassasah disertai bukti dalam bentuk foto.
Menjawab aduan itu, selaku Ketua Muassasah Amin Indragiri mengakui ada beberapa layanan yang kurang maksimal sebagai konsekuensi dari penambahan kuota. Adapun layanan yang terkait maktab, misalnya tenda di Arafah dan Mina, Amin menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti demi perbaikan ke depan.
Sekadar informasi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memprotes Muassasah sehubungan kondisi tenda Mina yang membuat jamaah harus tidur berdesak-desakan. “Kami protes karena tenda Mina kondisinya tak sesuai dengan harapan,” sesalnya.
(pur)