Kasus Jamaah Haji Tersesat di Masjid Nabawi Berkurang
A
A
A
MADINAH - Sosialisasi yang digencarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2017 kepada jamaah haji gelombang kedua dalam menjalankan ibadah di Masjid Nabawi, Madinah, khususnya arbain direspons baik.
Berbeda dengan gelombang pertama, jumlah jamaah haji gelombang kedua yang tersesat saat akan pulang ke hotel dari Masjid Nabawi sangat sedikit.
Bahkan sejak kedatangan pada Selasa 12 September 2017 dari Mekkah, jumlah jamaah haji yang tersesat sangat sedikit.
Pada gelombang kedua, jamaah yang tersesat hanya 10– 5 orang dari empat pos yang ada di Sektor Khusus (Seksus) Nabawi. Sementara pada gelombang pertama, yakni sebelum prosesi di Armina, jamaah yang tersesat rata-rata 50 orang.
“Untuk gelombang kedua sementara ini masih landai dibanding gelombang satu sebelum proses Armina. Tapi kami akan tetap siaga karena jamaah banyak berdatangan mulai 20 September ini,” kata Harun Arrosyid, Kepala Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi, Minggu (17/9/2017).
Sebelumnya, tidak hanya tersesat, banyak juga jamaah yang lupa tempat menaruh sandal saat akan memasuki Masjid Nabawi.
Alhasil, banyak jamaah yang kakinya melepuh lantaran ke luar masjid dengan kaki tanpa alas.
“Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah menyiapkan 30 pasang sandal jepit per pekan untuk membantu jamaah. Kasihan jamaah yang sandalnya hilang padahal suhu di Madinah masih sangat panas,” ucapnya.
Pemilik pangkat letnan kolonel dari TNI AL itu menginformasikan, Seksus Masjid Nabawi terdiri atas 17 anggota. Mereka terbagi atas dua shift dengan empat pos mobile, dan satu pos di Raudhah perempuan guna membantu jamaah di dalam masjid.
“Tiap pos ada dua dan satu anggota. Dengan keterbatasan petugas maka yang kalau mereka sedang mengantar jamaah, posnya tidak ada yang menjaga. Tapi kami berupaya untuk bekerja melindungi jamaah secara maksimal,” katanya.
Berbeda dengan gelombang pertama, jumlah jamaah haji gelombang kedua yang tersesat saat akan pulang ke hotel dari Masjid Nabawi sangat sedikit.
Bahkan sejak kedatangan pada Selasa 12 September 2017 dari Mekkah, jumlah jamaah haji yang tersesat sangat sedikit.
Pada gelombang kedua, jamaah yang tersesat hanya 10– 5 orang dari empat pos yang ada di Sektor Khusus (Seksus) Nabawi. Sementara pada gelombang pertama, yakni sebelum prosesi di Armina, jamaah yang tersesat rata-rata 50 orang.
“Untuk gelombang kedua sementara ini masih landai dibanding gelombang satu sebelum proses Armina. Tapi kami akan tetap siaga karena jamaah banyak berdatangan mulai 20 September ini,” kata Harun Arrosyid, Kepala Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi, Minggu (17/9/2017).
Sebelumnya, tidak hanya tersesat, banyak juga jamaah yang lupa tempat menaruh sandal saat akan memasuki Masjid Nabawi.
Alhasil, banyak jamaah yang kakinya melepuh lantaran ke luar masjid dengan kaki tanpa alas.
“Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah menyiapkan 30 pasang sandal jepit per pekan untuk membantu jamaah. Kasihan jamaah yang sandalnya hilang padahal suhu di Madinah masih sangat panas,” ucapnya.
Pemilik pangkat letnan kolonel dari TNI AL itu menginformasikan, Seksus Masjid Nabawi terdiri atas 17 anggota. Mereka terbagi atas dua shift dengan empat pos mobile, dan satu pos di Raudhah perempuan guna membantu jamaah di dalam masjid.
“Tiap pos ada dua dan satu anggota. Dengan keterbatasan petugas maka yang kalau mereka sedang mengantar jamaah, posnya tidak ada yang menjaga. Tapi kami berupaya untuk bekerja melindungi jamaah secara maksimal,” katanya.
(dam)