Bukan Air Zamzam, Jamaah Ini Ingin Bawa Klakson dari Mekkah
A
A
A
JEDDAH - Ada-ada saja yang dilakukan jamaah haji asal Indonesia saat akan pulang ke Tanah Air. Selain mencari cara membawa banyak air zamzam ke kampung halaman, ternyata ada juga yang mencoba membawa barang-barang tak lazim ke dalam pesawat.
Seperti yang dilakukan oleh seorang nenek dan dua anggota keluarganya ini. Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 2 Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (UPG 02) tersebut membawa tiga set klakson berukuran raksasa di dalam dua tas jinjingnya.
“Ketika ditanya, jamaah haji asal Sulawesi Selatan ini menjawab akan memasang tiga set klakson tersebut ke truk miliknya,” ungkap Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basir di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Jumat (8/9/2017).
Besarnya klakson membuat benda tersebut tak muat dimasukan ke dalam tas. Klakson terlihat menyembul di tas yang akan dibawa ke dalam kabin pesawat tersebut.
Tidak diketahui apakah “tolelot” tersebut pada akhirnya bisa masuk kabin pesawat atau tidak. Sebab sesuai ketentuan tas jinjing yang dibawa jamaah ke kabin pesawat maksimal beratnya tujuh kilogram. UPG 02 sendiri diberangkatkan Kamis malam (7/9/2017).
Seperti diketahui, benda-benda yang banyak coba dibawa ke Tanah Air adalah air zamzam. Padahal jamaah haji saat diembarkasi mendapatkan jatah lima liter air zamzam dari maskapai penerbangan.
Seperti yang dilakukan oleh seorang nenek dan dua anggota keluarganya ini. Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 2 Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (UPG 02) tersebut membawa tiga set klakson berukuran raksasa di dalam dua tas jinjingnya.
“Ketika ditanya, jamaah haji asal Sulawesi Selatan ini menjawab akan memasang tiga set klakson tersebut ke truk miliknya,” ungkap Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basir di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Jumat (8/9/2017).
Besarnya klakson membuat benda tersebut tak muat dimasukan ke dalam tas. Klakson terlihat menyembul di tas yang akan dibawa ke dalam kabin pesawat tersebut.
Tidak diketahui apakah “tolelot” tersebut pada akhirnya bisa masuk kabin pesawat atau tidak. Sebab sesuai ketentuan tas jinjing yang dibawa jamaah ke kabin pesawat maksimal beratnya tujuh kilogram. UPG 02 sendiri diberangkatkan Kamis malam (7/9/2017).
Seperti diketahui, benda-benda yang banyak coba dibawa ke Tanah Air adalah air zamzam. Padahal jamaah haji saat diembarkasi mendapatkan jatah lima liter air zamzam dari maskapai penerbangan.
(thm)