Menko PMK: Ketersediaan Data Terpadu Kunci Kesuksesan Program Bantuan Sosial

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 05:28 WIB
Menko PMK: Ketersediaan Data Terpadu Kunci Kesuksesan Program Bantuan Sosial
Menko PMK: Ketersediaan Data Terpadu Kunci Kesuksesan Program Bantuan Sosial
A A A
JAKARTA - Keberhasilan program bantuan sosial yang dijalankan pemerintah sangat ditentukan oleh akurasi data. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam arahannya pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Data Terpadu Tahun 2017, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis, 24 Agustus 20-17 malam tadi.

Puan mengungkapkan, secara bertahap, penyaluran bantuan sosial ke depan akan dilakukan secara non-tunai. "Efektivitas dan keberhasilan program bantuan sosial yang dijalankan pemerintah sangat ditentukan oleh akurasi data, khususnya data penduduk miskin dan penerima manfaat," kata Puan malam tadi.

Melalui rapat koordinasi data terpadu ini, Puan berharap dapat menghasilkan basis data terpadu yang berkualitas. Sehingga dapat menjadi acuan bagi setiap Kementerian/Lembaga dalam menyalurkan program dan/atau bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu.

"Hal ini sangat penting karena basis data terpadu yang berkualitas akan sangat menentukan dalam menetapkan rakyat yang akan memperoleh jaminan pemenuhan kebutuhan dasar, mendapatkan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan," ujar Puan.

Penyaluran bantuan sosial pada tahun 2018 diharapkan tidak terjadi lagi keterlambatan penyaluran hanya karena masalah data. Untuk itu, mulai dari sekarang data penerima bantuan sosial sudah harus dipersiapkan dengan baik dan matang, termasuk verifikasi dan validasinya, juga sosialisasinya kepada masyarakat.

"Saya berharap basis data sudah terpadu sehingga semua data terintergrasi pada awal tahun 2018," ungkapnya. Puan menegaskan ketersedian data terpadu sangat penting karena pelaksanaan bantuan dan jaminan sosial pada tahun 2018 cakupannya semakin luas.
Program-program prioritas nasional di tahun depan yang sangat ditentukan oleh kualitas basis data terpadu tersebut di antaranya perluasan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari 6 juta KPM menjadi 10 juta KPM, perluasan cakupan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari 1,2 juta KPM di 44 Kota, dan subsidi beras bagi penduduk miskin, yang keduanya akan mencakup 15,5 juta KPM.

Di samping itu, program bantuan Pendidikan/KIP sebanyak 19,7 juta anak, bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS) sebanyak 92,4 juta jiwa, subsidi listrik untuk 25 juta Rumah Tangga dan Program UEP/KUBE untuk 117.700 KK.

Menko PMK meminta kepala daerah untuk lebih proaktif dalam validasi dan verifikasi data yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. "Peran pemerintah daerah sangat strategis dalam mekanisme pemutakhiran mandiri (MPM), agar penduduk miskin yang berhak untuk mendapatkan bantuan, tetapi belum terdaftar dapat diusulkan agar dapat masuk dalam basis data terpadu," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6328 seconds (0.1#10.140)