Kapal Perang Indonesia-Singapura Bentuk Formasi Cari 10 Tentara AS
A
A
A
BINTAN - Selama pencarian 10 tentara Amerika Serikat (AS), Badan SAR Purworejo melihat empat kapal perang sedang membentuk formasi pencarian korban di Perairan Malaysia, Rabu (23/8/2017). Keempat kapal perang tersebut dua Kapal Perang Indonesia (KRI) Rengat 711 dan KRI Rupat 712, serta kapal perang Singapura WS Bedok dan WS Punggor.
Pantauan di lokasi pencarian empat kapal perang Indonesia dan Singapura, serta satu unit kapal Coast Guard Singapura menyisiri sekitar lokasi kejadian. Sementara itu KN SAR Purworejo menyisiri pencarian di perairan Indonesia sepanjang alur zona internasional Selat Singapura yang berbatasan dengan Pulau Bintan.
Dari kejauhan di sekitar perairan Bintan tampak juga satu KRI. Tidak hanya itu, tampak juga satu hely milik TNI AL melakukan penyisiran dari udara di atas laut.
Di jalur laut Selat Singapura, ratusan kapal seperti kapal kargo, tanker, tongkang, kapal ferry, hilir-mudik. Pencarian korban dilakukan petugas dari Singapura, Malaysia, Indonesia di antara kapal yang melintas.
"Kita melihat formasi empat kapal perang diduga milik Indonesia dan Singapura sedang melakukan pencarian," ujar Kepala Kantor Basarnas Kepri Djunaidi di atas Kapal KN SAR Purworejo.
Kapten KN SAR Purworejo Yana Antang menambahkan, jarak pandang dari kapal dengan empat kapal perang tersebut antara 10 dari utara pantai Bintan. Keempat kapal perang itu menyisiri lokasi kejadian pasca tabrakan antara kapal perang AS USS John S McCain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC berbendera Liberia, arah timur laut Pulau Pesta Branca, Malaysia.
"Lokasi kejadiannya dari perairan Bintan berjarak 10 mil," ujar dia.
Hari ketiga Badan SAR Nasional (Basarnas) Kepri masih melakukan pencarian hilangnya 10 orang tentara Amerika Serikat (AS), pasca tabrakan antara kapal perang AS USS John S McCain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC. Basarnas akan fokus melakukan pencarian di wilayah utara Singapura yang berbatasan langsung dengan wilayah Pulau Bintan, Indonesia.
"Fokus pencarian ke wilayah perbatasan utara Singapura daerah perairan Bintan," kata Kepala Kantor Basarnas Kepri Djunaidi di Pelabuhan Basarnas Sekupang, Batam.
Dia menuturkan, kendala pencarian yang dihadapi petugas karena tidak bisa memasuki lokasi kejadian. Pasalnya, sudah masuk wilayah Singapura. Untuk masalah cuaca, kata Djunaidi, hari ini sangat cerah.
Khusus Basarnas, pencarian korban dilakukan sebanyak dua kapal yakni KN SAR Purworejo dan KN SAR Romeo Bravo 209. Pencarian korban turut dibantu oleh unsur-unsur lain seperti TNI AL, KPLP, Bea dan Cukai. "Kesulitan pencarian tidak bisa mendekat ke lokasi kejadian," kata dia.
Basarnas Kepri melakukan sebanyak 12 titik pencarian. Pencarian Basarnas melakukan pencarian sepanjang pesisir Pulau Bintan, Utara Pulau Batam, dan Selat Malaka. "Hari ini tetap kita melakukan pencarian di 12 titik mulai dari penyisiran timur Pulau Bintan sampai sepanjang utara Pulau Bintan, serta utara Pulau Batam, dan Selat Singapura," kata dia.
Pantauan di lokasi pencarian empat kapal perang Indonesia dan Singapura, serta satu unit kapal Coast Guard Singapura menyisiri sekitar lokasi kejadian. Sementara itu KN SAR Purworejo menyisiri pencarian di perairan Indonesia sepanjang alur zona internasional Selat Singapura yang berbatasan dengan Pulau Bintan.
Dari kejauhan di sekitar perairan Bintan tampak juga satu KRI. Tidak hanya itu, tampak juga satu hely milik TNI AL melakukan penyisiran dari udara di atas laut.
Di jalur laut Selat Singapura, ratusan kapal seperti kapal kargo, tanker, tongkang, kapal ferry, hilir-mudik. Pencarian korban dilakukan petugas dari Singapura, Malaysia, Indonesia di antara kapal yang melintas.
"Kita melihat formasi empat kapal perang diduga milik Indonesia dan Singapura sedang melakukan pencarian," ujar Kepala Kantor Basarnas Kepri Djunaidi di atas Kapal KN SAR Purworejo.
Kapten KN SAR Purworejo Yana Antang menambahkan, jarak pandang dari kapal dengan empat kapal perang tersebut antara 10 dari utara pantai Bintan. Keempat kapal perang itu menyisiri lokasi kejadian pasca tabrakan antara kapal perang AS USS John S McCain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC berbendera Liberia, arah timur laut Pulau Pesta Branca, Malaysia.
"Lokasi kejadiannya dari perairan Bintan berjarak 10 mil," ujar dia.
Hari ketiga Badan SAR Nasional (Basarnas) Kepri masih melakukan pencarian hilangnya 10 orang tentara Amerika Serikat (AS), pasca tabrakan antara kapal perang AS USS John S McCain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC. Basarnas akan fokus melakukan pencarian di wilayah utara Singapura yang berbatasan langsung dengan wilayah Pulau Bintan, Indonesia.
"Fokus pencarian ke wilayah perbatasan utara Singapura daerah perairan Bintan," kata Kepala Kantor Basarnas Kepri Djunaidi di Pelabuhan Basarnas Sekupang, Batam.
Dia menuturkan, kendala pencarian yang dihadapi petugas karena tidak bisa memasuki lokasi kejadian. Pasalnya, sudah masuk wilayah Singapura. Untuk masalah cuaca, kata Djunaidi, hari ini sangat cerah.
Khusus Basarnas, pencarian korban dilakukan sebanyak dua kapal yakni KN SAR Purworejo dan KN SAR Romeo Bravo 209. Pencarian korban turut dibantu oleh unsur-unsur lain seperti TNI AL, KPLP, Bea dan Cukai. "Kesulitan pencarian tidak bisa mendekat ke lokasi kejadian," kata dia.
Basarnas Kepri melakukan sebanyak 12 titik pencarian. Pencarian Basarnas melakukan pencarian sepanjang pesisir Pulau Bintan, Utara Pulau Batam, dan Selat Malaka. "Hari ini tetap kita melakukan pencarian di 12 titik mulai dari penyisiran timur Pulau Bintan sampai sepanjang utara Pulau Bintan, serta utara Pulau Batam, dan Selat Singapura," kata dia.
(kri)