Rumah Orang Tua Bos First Travel Sepi
A
A
A
DEPOK - Kediaman Solihin, orang tua tersangka kasus dugaan penipuan First Travel Andika Surachman yang berlokasi di RT 6 RW 28 No 61 Kelurahan Baktijaya tampak sepi. Rumah megah dua lantai yang bercat merah dan broken white itu tampak mencolok di antara rumah-rumah lain.
Salah satu tetangga Solihin yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sehari-hari pemilik rumah belakangan jarang keluar. Dirinya jarang berinteraksi dengan Solihin maupun anaknya.
"Anaknya jarang ke sini, saya juga enggak lihat. Rumahnya sepi aja sejak heboh kejadian First Travel," kata, Senin (21/8/2017).
Warga lain yang juga enggan disebutkan namanya mengaku jika Solihin dan keluarganya jarang bergaul dengan lingkungan sekitar. "Kalau sama saya sih enggak ya. Mungkin kalau tetangga lain akrab, tapi selama tinggal disini dia baik-baik aja," katanya.
Ketua RT 06 RW 28, Salman menuturkan jika orangtua Andika sudah lama tinggal di wilayah itu. Dia mengungkapkan sejak tahun 1980, Solihin dan keluarga sudah bermukim. "Sebelum saya datang ke wilayah ini, mereka sudah ada. Dulu rumahnya memang nggak sebesar sekarang. Direnovasi sekitar dua-tiga tahunan lalu," katanya.
Di mata Salman, Solihin merupakan sosok yang baik dan aktif di kegiatan kemasyaratan. Bahkan Solihin dipercaya warga sebagai bendahara RT.
"Saya dan dia berteman dekat. Setiap hari juga masih ketemu. Pak Solihin pensiunan Bank Bukopin. Dari dulu keluarga mereka memang berada. Cuma setelah Andika punya bisnis, dia nggak tinggal dengan orangtuanya. Sudah jarang juga kesini," paparnya.
Dalam kesehariannya Salman mengatakan Solihin aktif juga di kegiatan masjid. Namun diungkapkan nya terkait masalah yang saat ini dihadapi Solihin dan keluarga dirinya tidak tahu menahu.
"Enggak pernah cerita kalau soal itu. Saya tidak bisa komentar banyak. Yang pasti saya prihatin atas musibah yang dialami Pak Solihin," ucapnya.
(Baca juga: Fraksi PPP Janji Carikan Solusi bagi Korban First Travel)
Dikatakan saat ini Solihin sudah tidak mau menjadi bendahara RT lagi. Alasannya ia mau fokus kepada masalah yang dihadapinya.
"Tiga hari lalu dia temui saya. Bilang enggak mau jadi bendahara lagi. Dia katakan begini 'Pakde saya ingin kurangi beban, saya serahkan ke pakde laporan keuangan lingkungan," katanya menirukan Solihin.
Beberapa waktu lalu ketika pihak kepolisian melakukan penggeledahan ke kediaman Solihin, Salman mengaku tidak tahu hal tersebut. "Saya enggak tahu itu. Saya juga dengar dari media massa. Yang pasti saya prihatin atas kasus yang menimpanya," tutupnya.
Salah satu tetangga Solihin yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sehari-hari pemilik rumah belakangan jarang keluar. Dirinya jarang berinteraksi dengan Solihin maupun anaknya.
"Anaknya jarang ke sini, saya juga enggak lihat. Rumahnya sepi aja sejak heboh kejadian First Travel," kata, Senin (21/8/2017).
Warga lain yang juga enggan disebutkan namanya mengaku jika Solihin dan keluarganya jarang bergaul dengan lingkungan sekitar. "Kalau sama saya sih enggak ya. Mungkin kalau tetangga lain akrab, tapi selama tinggal disini dia baik-baik aja," katanya.
Ketua RT 06 RW 28, Salman menuturkan jika orangtua Andika sudah lama tinggal di wilayah itu. Dia mengungkapkan sejak tahun 1980, Solihin dan keluarga sudah bermukim. "Sebelum saya datang ke wilayah ini, mereka sudah ada. Dulu rumahnya memang nggak sebesar sekarang. Direnovasi sekitar dua-tiga tahunan lalu," katanya.
Di mata Salman, Solihin merupakan sosok yang baik dan aktif di kegiatan kemasyaratan. Bahkan Solihin dipercaya warga sebagai bendahara RT.
"Saya dan dia berteman dekat. Setiap hari juga masih ketemu. Pak Solihin pensiunan Bank Bukopin. Dari dulu keluarga mereka memang berada. Cuma setelah Andika punya bisnis, dia nggak tinggal dengan orangtuanya. Sudah jarang juga kesini," paparnya.
Dalam kesehariannya Salman mengatakan Solihin aktif juga di kegiatan masjid. Namun diungkapkan nya terkait masalah yang saat ini dihadapi Solihin dan keluarga dirinya tidak tahu menahu.
"Enggak pernah cerita kalau soal itu. Saya tidak bisa komentar banyak. Yang pasti saya prihatin atas musibah yang dialami Pak Solihin," ucapnya.
(Baca juga: Fraksi PPP Janji Carikan Solusi bagi Korban First Travel)
Dikatakan saat ini Solihin sudah tidak mau menjadi bendahara RT lagi. Alasannya ia mau fokus kepada masalah yang dihadapinya.
"Tiga hari lalu dia temui saya. Bilang enggak mau jadi bendahara lagi. Dia katakan begini 'Pakde saya ingin kurangi beban, saya serahkan ke pakde laporan keuangan lingkungan," katanya menirukan Solihin.
Beberapa waktu lalu ketika pihak kepolisian melakukan penggeledahan ke kediaman Solihin, Salman mengaku tidak tahu hal tersebut. "Saya enggak tahu itu. Saya juga dengar dari media massa. Yang pasti saya prihatin atas kasus yang menimpanya," tutupnya.
(maf)