Dokter dan Perawat Dikerahkan ke Masjid Nabawi
A
A
A
MADINAH - Serangan jantung mulai merebak. Supaya bisa memberikan pertolongan secepat mungkin, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan Tim Promotif dan Preventif serta Tim Gerak Cepat ke beberapa pos di Masjid Nabawi.
Penempatan kedua tim untuk bersinergi dengan petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) dan Sektor Khusus (Seksus). Jumlah jamaah haji Indonesia di Madinah hingga Sabtu pagi, 5 Agustus 2017 lebih dari 53.000 jamaah sudah berada di Kota Nabi.
Suasana salat lima waktu di Masjid Nabawi semakin padat dan jumlah jamaah yang lupa jalan pulang atau dimensia juga bertambah. Menyikapi hal ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eka Jusuf Singka meminta TPP dan TGC bersinergi dengan petugas Sektor Khusus Masjid Nabawi dalam membantu jamaah haji yang mengalami dimensia.
“Khusus Tim TPP dan TGC yang bertugas di lingkungan Masjid Nabawi agar memberi perhatian kepada jamaah yang sering lupa, akibat dimensia ini, terutama setelah salat zuhur dan isya,” ujar, Eka di Madinah, Sabtu, 5 Agustus 2017. (Baca: Kamila, Sersan Mayor Cantik Sabar Layani Jamaah Haji)
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Etik Retno Wiyati menambahkan, keberadaan TPP dan TGC diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama saat dibutuhkan. Jika terdapat permasalahan kesehatan, TGC akan melakukan penanganan medis dan selanjutnyanya dinilai, apakah dikembalikan ke kloter atau perlu penanganan lanjut dirujuk KKHI atau RSAS.
“Bila memerlukan rujukan, TGC akan menggerakkan ambulans terdekat untuk menjemput jamaah dan merujuk sesuai kondisi medisnya. Apakah RSAS atau KKHI,” ucap Etik.
Penempatan kedua tim untuk bersinergi dengan petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) dan Sektor Khusus (Seksus). Jumlah jamaah haji Indonesia di Madinah hingga Sabtu pagi, 5 Agustus 2017 lebih dari 53.000 jamaah sudah berada di Kota Nabi.
Suasana salat lima waktu di Masjid Nabawi semakin padat dan jumlah jamaah yang lupa jalan pulang atau dimensia juga bertambah. Menyikapi hal ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eka Jusuf Singka meminta TPP dan TGC bersinergi dengan petugas Sektor Khusus Masjid Nabawi dalam membantu jamaah haji yang mengalami dimensia.
“Khusus Tim TPP dan TGC yang bertugas di lingkungan Masjid Nabawi agar memberi perhatian kepada jamaah yang sering lupa, akibat dimensia ini, terutama setelah salat zuhur dan isya,” ujar, Eka di Madinah, Sabtu, 5 Agustus 2017. (Baca: Kamila, Sersan Mayor Cantik Sabar Layani Jamaah Haji)
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Etik Retno Wiyati menambahkan, keberadaan TPP dan TGC diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama saat dibutuhkan. Jika terdapat permasalahan kesehatan, TGC akan melakukan penanganan medis dan selanjutnyanya dinilai, apakah dikembalikan ke kloter atau perlu penanganan lanjut dirujuk KKHI atau RSAS.
“Bila memerlukan rujukan, TGC akan menggerakkan ambulans terdekat untuk menjemput jamaah dan merujuk sesuai kondisi medisnya. Apakah RSAS atau KKHI,” ucap Etik.
(kur)