Ini Pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra soal Pidato Viktor Laiskodat
A
A
A
JAKARTA - Pidato kontroversi Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang beredar di sosial media ditanggapi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Menurut Edhy Prabowo, pidato tersebut merupakan fitnah yang kejam dan bentuk penghinaan kepada Partai Gerindra. Tuduhan tersebut sangat tidak berdasar, menyesatkan dan mencemarkan nama baik Partai Gerindra. Pidato tersebut justru bertentangan dengan keberagaman dan tidak menghormati perbedaan.
"Bagaimana bisa Partai Gerindra yang memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi suatu persoalan negara, lantas dituding membahayakan Pancasila dan disebut golongan intoleran. Bagi saya itu merupakan sudut pandang yang amat sempit dan dangkal," kata Edhy dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (5/8/2017).
Partai Gerindra, lanjut Edhy, adalah partai yang lahir dari rahim patriotisme dan nasionalisme. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sesuai cita-cita para pendahulu yang memperjuangkan Bangsa.
Selain itu, Partai Gerindra sangat menghormati keberagaman dalam berkeyakinan. Buktinya, Gerindra memiliki organisasi sayap yang mewakili tiap-tiap keyakinan. Seperti GEMIRA (Muslim), KIRA (Kristen) dan GEMA SADHANA (Hindu dan Budha).
"Ini semua menjadi bukti bahwa Gerindra senantiasa merawat serta menjaga keberagaman dalam berkeyakinan," timpalnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, Ketua Umum sekaligus pendiri Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto adalah figur yang hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baik sebagai prajurit TNI ataupun pemimpin partai yang menjunjung tinggi demokrasi dan Pancasilais. Prabowo juga lahir dan besar dari lingkungan keluarga terhormat, plural, serta menghormati segala bentuk perbedaan.
"Pidato fitnah tersebut bukan lagi tentang pidato politik, melainkan sudah menyentuh marwah Partai Gerindra. Karena itu, kami tidak akan diam dan akan mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan aturan konstitusi yang berlaku," ungkap Edhy Prabowo.
Dia menjelaskan, partainya Kami sudah terbiasa menghadapi fitnah. Terlebih ketika musim politik dan ketika figur Pak Prabowo dan Gerindra yang semakin dicintai dan diminati rakyat. Fitnah yang dilakukan adalah wujud kepanikan dan putus asa dari pihak lawan yang jauh dari sifat ksatria.
"Saya minta kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra se-Indonesia agar tetap solid menjaga barisan. Tidak mudah terprovokasi dan tetap terpimpin. Percayalah, segala fitnah yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan membuat kita semakin besar dan kuat, " ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Karenanya Edhy mengajak kepada seluruh unsur parpol manapun agar dapat berpolitik secara dewasa, sehat, santun dan menjauhi upaya adu domba yang dapat memecah belah rakyat. Ingat, rakyat sudah cerdas dan tidak mudah dibodohi. Rakyat bisa menilai dan memilah mana fakta dan mana fitnah.
Menurut Edhy Prabowo, pidato tersebut merupakan fitnah yang kejam dan bentuk penghinaan kepada Partai Gerindra. Tuduhan tersebut sangat tidak berdasar, menyesatkan dan mencemarkan nama baik Partai Gerindra. Pidato tersebut justru bertentangan dengan keberagaman dan tidak menghormati perbedaan.
"Bagaimana bisa Partai Gerindra yang memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi suatu persoalan negara, lantas dituding membahayakan Pancasila dan disebut golongan intoleran. Bagi saya itu merupakan sudut pandang yang amat sempit dan dangkal," kata Edhy dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (5/8/2017).
Partai Gerindra, lanjut Edhy, adalah partai yang lahir dari rahim patriotisme dan nasionalisme. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sesuai cita-cita para pendahulu yang memperjuangkan Bangsa.
Selain itu, Partai Gerindra sangat menghormati keberagaman dalam berkeyakinan. Buktinya, Gerindra memiliki organisasi sayap yang mewakili tiap-tiap keyakinan. Seperti GEMIRA (Muslim), KIRA (Kristen) dan GEMA SADHANA (Hindu dan Budha).
"Ini semua menjadi bukti bahwa Gerindra senantiasa merawat serta menjaga keberagaman dalam berkeyakinan," timpalnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, Ketua Umum sekaligus pendiri Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto adalah figur yang hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baik sebagai prajurit TNI ataupun pemimpin partai yang menjunjung tinggi demokrasi dan Pancasilais. Prabowo juga lahir dan besar dari lingkungan keluarga terhormat, plural, serta menghormati segala bentuk perbedaan.
"Pidato fitnah tersebut bukan lagi tentang pidato politik, melainkan sudah menyentuh marwah Partai Gerindra. Karena itu, kami tidak akan diam dan akan mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan aturan konstitusi yang berlaku," ungkap Edhy Prabowo.
Dia menjelaskan, partainya Kami sudah terbiasa menghadapi fitnah. Terlebih ketika musim politik dan ketika figur Pak Prabowo dan Gerindra yang semakin dicintai dan diminati rakyat. Fitnah yang dilakukan adalah wujud kepanikan dan putus asa dari pihak lawan yang jauh dari sifat ksatria.
"Saya minta kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra se-Indonesia agar tetap solid menjaga barisan. Tidak mudah terprovokasi dan tetap terpimpin. Percayalah, segala fitnah yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan membuat kita semakin besar dan kuat, " ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Karenanya Edhy mengajak kepada seluruh unsur parpol manapun agar dapat berpolitik secara dewasa, sehat, santun dan menjauhi upaya adu domba yang dapat memecah belah rakyat. Ingat, rakyat sudah cerdas dan tidak mudah dibodohi. Rakyat bisa menilai dan memilah mana fakta dan mana fitnah.
(sms)