Kemauan dan Mobil Listrik

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 08:47 WIB
Kemauan dan Mobil Listrik
Kemauan dan Mobil Listrik
A A A
Pemerintah berharap mobil listrik nasional bisa diproduksi massal pada 2020. Kendaraan hemat energi ini bukan hanya tantangan bagi Indonesia, tapi seluruh dunia dalam mengatasi keterbatasan energi minyak yang semakin tahun semakin berkurang serta tidak sulit diperbarui. Dengan energi listrik, polusi udara pun bisa ditekan. Sementara dari sisi teknologi, semua negara diyakini sudah mampu untuk mewujudkan. Artinya, secara kemampuan sudah dimiliki hanya faktor kemauan yang harus diperkuat. Jadi, harapan pemerintah untuk memproduksi massal mobil listrik pada 2020 diyakini bisa terwujud jika ada kemauan kuat.

Kemauan menjadi faktor yang lebih penting dari kemampuan karena sejauh ini banyak anak bangsa yang sudah mampu membuat purwarupa (prototype). Bahkan sejak era Dahlan Iskan ketika memimpin Kementerian BUMN, prototype mobil listrik sudah diuji coba. Beberapa universitas di Tanah Air pun sudah ada yang mampu menciptakan dan bahkan berencana mengikuti ajang reli Paris Dakkar tahun depan. Kemampuan anak bangsa untuk membuat kendaraan listrik juga sudah diwujudkan dengan sepeda motor Gesits yang konon akan mengaspal pada 2017 ini, tapi tampaknya masih menunggu kemauan dari pemerintah untuk mewujudkan.

Mewujudkan kemauan memang bukan hal yang mudah. Karena kemauan untuk hal ini bukan sekadar untuk rencana jangka pendek, tapi jangka panjang. Kemauan untuk mendorong para pencipta kendaraan listrik, kemauan untuk melahirkan regulasi, kemauan untuk mengedukasi masyarakat, dan kemauan untuk menjaga pasar, sangat dibutuhkan. Bayangkan jika akhirnya nanti sebagian besar kendaraan di jalan-jalan Indonesia menggunakan energi listrik, tentu kebutuhan minyak bumi akan semakin berkurang, begitu juga dengan polusi di sebuah kota.

Sekali lagi, bukan hal yang mudah untuk menunjukkan kemauan mewujudkan rencana yang baik untuk bangsa ini. Tekanan politik pasti akan mewarnai karena di negeri ini politik sepertinya bisa masuk ke semua bidang, baik ekonomi, hukum, sosial budaya, pendidikan, maupun teknologi. Dalam politik, pemerintah pasti akan mendapat tekanan oleh rival politik. Pun demikian pemerintah berkuasa juga jangan sekadar menggunakan kemauan ini untuk kepentingan politik semata. Nah, faktor politik memang sangat kuat jika ingin mewujudkan sebuah kemauan yang baik. Pemerintah harus benar-benar fokus pada kemauan ini, tanpa ada tekanan politik dari eksternal ataupun internal.

Belum lagi ada tekanan bisnis. Pelaku bisnis yang masih menggunakan teknologi lama tentu mau tidak mau harus ikut melakukan perubahan. Perubahan ini tentu membutuhkan modal yang merogoh kocek perusahaan. Jika sebuah perusahaan dalam program kendaraan listrik 2020 mendapat harapan keuntungan, mereka akan mengikutinya. Jika tidak atau tidak siap dengan perubahan, dengan berbagai dalih mereka akan menekan pemerintah. Caranya, dengan menarik investasi yang ujungnya akan mengancam stabilitas ekonomi. Jika kemauan ada, tentu pemerintah mempunyai cara untuk bisa meyakinkan para pebisnis lama untuk bisa ikut "bermain" di bisnis baru ini.

Sudah banyak contoh bahwa anak bangsa mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ini. Tidak hanya dalam kendaraan listrik, pesawat pun anak negeri mampu untuk membuat. Dalam hal persenjataan, bangsa ini juga mampu membuat senjata yang malah mengungguli negara-negara lain. Peralatan berat, anak bangsa kita sudah mampu membuatnya. Untuk hal-hal pembangunan infrastruktur, anak bangsa sudah mampu berbicara di tingkat internasional. Indonesia mempunyai kemampuan dalam hal mengembangkan dan menciptakan teknologi untuk memajukan bangsa ini. Sekali lagi, yang kita butuhkan adalah kemauan tanpa ada tekanan kepentingan politik dan bisnis kelompok tertentu. Tekanan politik dan bisnis pun harus benar-benar untuk kepentingan bangsa ini, bukan kepentingan kelompok atau individu. Jika cara ini bisa menjadi budaya bangsa ini, Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani oleh negara-negara lainnya. Sekali lagi, Indonesia mampu, yang dibutuhkan hanya kemauan untuk memajukan bangsa ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6379 seconds (0.1#10.140)