Duta Damai 2017 Dituntut Lebih Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 60 orang yang terdiri dari blogger, ahli IT, dan desain komunikasi visual (DKV) bergabung dalam duta damai dunia maya. Mereka berhasil menelurkan lima website baru yang akan berkolaborasi dengan website Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dikelola Pusat Media Damai (PMD) BNPT.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir berharap, para duta damai dan hasil yang telah dicapai akan lebih baik dari duta damai sebelumnya. Dia menegaskan, duta damai 2017 dituntut bisa lebih kreatif, produktif, dan jernih dalam menghadirkan konten-konten damai di dunia maya.
"Ini penting untuk membawa Indonesia yang damai dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Abdul dalam siaran pers yang diterima dari BNPT, Senin (31/7/2017).
Menurutnya Indonesia rawan dengan ancaman terorisme global. Apalagi, kata dia telah masuknya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Filipina Selatan, yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. (Baca: Kemenkominfo Beberkan Temuan Komunikasi Teroris di Aplikasi Telegram)
"Melalui pembentukan duta damai dunia maya inilah, kami ingin membendung propaganda mereka agar bangsa Indonesia tidak terpapar dan bergabung dengan mereka," ucapnya.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir berharap, para duta damai dan hasil yang telah dicapai akan lebih baik dari duta damai sebelumnya. Dia menegaskan, duta damai 2017 dituntut bisa lebih kreatif, produktif, dan jernih dalam menghadirkan konten-konten damai di dunia maya.
"Ini penting untuk membawa Indonesia yang damai dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Abdul dalam siaran pers yang diterima dari BNPT, Senin (31/7/2017).
Menurutnya Indonesia rawan dengan ancaman terorisme global. Apalagi, kata dia telah masuknya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Filipina Selatan, yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. (Baca: Kemenkominfo Beberkan Temuan Komunikasi Teroris di Aplikasi Telegram)
"Melalui pembentukan duta damai dunia maya inilah, kami ingin membendung propaganda mereka agar bangsa Indonesia tidak terpapar dan bergabung dengan mereka," ucapnya.
(kur)