Peneliti UI Sosialisasikan Aplikasi Deteksi Penyakit Anak
A
A
A
DEPOK - Kesadaran hidup sehat menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat di mana pun berada termasuk di kota. Hanya saja dinamisasi kehidupan kota menjadikan aspek kesehatan dinomorduakan dibanding urusan lain.
Kualitas hidup sehat dari masyarakat kota pun menurun. Kurangnya kepedulian masyarakat akibat dinamisasi dan tingginya tekanan kehidupan kota menyebabkan penyakit baru diketahui pada tingkat stadium atau tahap yang sudah akut.
Oleh karena itu, aksi kesehatan yang diambil oleh masyarakat kota kebanyakan bersifat kuratif bukan lagi preventif. Namun di lain sisi, semakin terbukanya akses informasi di kota besar mengakibatkan informasi mengenai kesehatan bukan lagi hal yang eksklusif yang dimiliki oleh kelompok ahli medis saja. Orang awam juga dapat mengakses informasi kesehatan melalui pencarian di internet yang sudah familiar bagi masyarakat kota.
Dari persoalan tersebut maka peneliti Universitas Indonesia (UI) membuat aplikasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi gejala penyakit bernama P3KIDS.
P3KIDS adalah sebuah aplikasi edukasi kesehatan anak berbasis telepon genggam yang dapat menuntun setiap orangtua untuk mengenali tanda dan gejala, mengetahui tanda bahaya, dan memberikan saran perawatan di rumah yang dapat dilakukan.
"Diharapkan aplikasi P3KIDS ini dapat membantu dan mengurangi kekhawatiran orang tua," kata Ketua Tim, Purnawan Junadi, Rabu (19/7/2017).
Aplikasi P3KIDS adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membantu orangtua dalam menagmbil keputusan yang cepat dan bijak ketika anak sakit. Aplikasi P3KIDS dapat dengan mudah diakses melalui telepon genggam.
Setelah mengetahui gejala dan tindak lanjut yang cepat, aplikasi P3KIDS juga akan memberikan informasi seputar lokasi rumah sakit atau praktik dokter terdekat dengan pengguna.
Sebagai implementasi, tim melakukan sosialisasi di Posyandu RW 008 dan RW 004, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok. Kegiatan ini bagian dari program Pengabdian Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI.
"Kita memberikan edukasi kepada kelompok masyarakat terhadap pengobatan kesehatan ramah anak terhadap berbagai gejala penyakit anak yang ringan," tukasnya.
Bagi setiap orangtua, kata dia, kesehatan anak adalah prioritas utama. Namun, orangtua harus cermat dalam mengamati kesehatan anak dengan tidak selamanya membawa segera anak yang sakit ke dokter.
Oleh karenanya sangat perlu mengenal berbagai gejala dan upaya penanganannya. Setelah mengenal tanda dan gejala pada berbagai penyakit anak, maka harus mampu mengenali kondisi gawat darurat yang segera membutuhkan pertolongan dokter atau bukan.
"Apabila tidak ada kondisi gawat darurat, berbagai pendekatan awal dapat dilakukan agar anak tetap merasa nyaman. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang perawatan di rumah (homecare) yang tepat pada anak yang sakit," paparnya.
Kualitas hidup sehat dari masyarakat kota pun menurun. Kurangnya kepedulian masyarakat akibat dinamisasi dan tingginya tekanan kehidupan kota menyebabkan penyakit baru diketahui pada tingkat stadium atau tahap yang sudah akut.
Oleh karena itu, aksi kesehatan yang diambil oleh masyarakat kota kebanyakan bersifat kuratif bukan lagi preventif. Namun di lain sisi, semakin terbukanya akses informasi di kota besar mengakibatkan informasi mengenai kesehatan bukan lagi hal yang eksklusif yang dimiliki oleh kelompok ahli medis saja. Orang awam juga dapat mengakses informasi kesehatan melalui pencarian di internet yang sudah familiar bagi masyarakat kota.
Dari persoalan tersebut maka peneliti Universitas Indonesia (UI) membuat aplikasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi gejala penyakit bernama P3KIDS.
P3KIDS adalah sebuah aplikasi edukasi kesehatan anak berbasis telepon genggam yang dapat menuntun setiap orangtua untuk mengenali tanda dan gejala, mengetahui tanda bahaya, dan memberikan saran perawatan di rumah yang dapat dilakukan.
"Diharapkan aplikasi P3KIDS ini dapat membantu dan mengurangi kekhawatiran orang tua," kata Ketua Tim, Purnawan Junadi, Rabu (19/7/2017).
Aplikasi P3KIDS adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membantu orangtua dalam menagmbil keputusan yang cepat dan bijak ketika anak sakit. Aplikasi P3KIDS dapat dengan mudah diakses melalui telepon genggam.
Setelah mengetahui gejala dan tindak lanjut yang cepat, aplikasi P3KIDS juga akan memberikan informasi seputar lokasi rumah sakit atau praktik dokter terdekat dengan pengguna.
Sebagai implementasi, tim melakukan sosialisasi di Posyandu RW 008 dan RW 004, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok. Kegiatan ini bagian dari program Pengabdian Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI.
"Kita memberikan edukasi kepada kelompok masyarakat terhadap pengobatan kesehatan ramah anak terhadap berbagai gejala penyakit anak yang ringan," tukasnya.
Bagi setiap orangtua, kata dia, kesehatan anak adalah prioritas utama. Namun, orangtua harus cermat dalam mengamati kesehatan anak dengan tidak selamanya membawa segera anak yang sakit ke dokter.
Oleh karenanya sangat perlu mengenal berbagai gejala dan upaya penanganannya. Setelah mengenal tanda dan gejala pada berbagai penyakit anak, maka harus mampu mengenali kondisi gawat darurat yang segera membutuhkan pertolongan dokter atau bukan.
"Apabila tidak ada kondisi gawat darurat, berbagai pendekatan awal dapat dilakukan agar anak tetap merasa nyaman. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang perawatan di rumah (homecare) yang tepat pada anak yang sakit," paparnya.
(dam)