Tito Karnavian Ingin Pensiun Dini, Polri Diingatkan Jangan Jadi Alat Kekuasaan
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk pensiun dini dari Korps Bhayangkara tidak dipersoalkan oleh Anggota Komisi III DPR Supratman Andi Agtas. Pasalnya, keinginan untuk pensiun dini itu tergantung Tito dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan nantinya.
Namun, Supratman mengingatkan agar Kepolisian harus bertugas sebagai alat negara, bukan sebagai alat kekuasaan. "Kalau itu berjalan, pasti ada dukungan dari masyarakat," ujar Supratman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat akan memberikan apresiasi jika Kepolisian berdiri di atas kebenaran. "Saya hanya menekankan bahwa kalau kita mau enjoy dalam bertugas, maka itu saja filosofinya bahwa kepolisian itu alat negara bukan kekuasaan, sehingga objektifitasnya muncul di situ," kata politikus Partai Gerindra ini.
Menurut legislator asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah ini, menjadi hal wajar jika alasan pensiun dini Tito karena tidak mendapat dukungan masyarakat walaupun merasa sudah berprestasi. "Soal wacana pensiun dini itu kan hanya ungkapan betapa beratnya tugas beliau (Tito, red)," katanya.
Namun, dirinya berharap agar Tito batal mengajukan pensiun dini dari Korps Bhayangkara itu. "Kedua, bagaimana kita berharap Tito membuat Polri makin dicintai masyarakat. Kapolri bisa lebih profesional," paparnya.
Namun, Supratman mengingatkan agar Kepolisian harus bertugas sebagai alat negara, bukan sebagai alat kekuasaan. "Kalau itu berjalan, pasti ada dukungan dari masyarakat," ujar Supratman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat akan memberikan apresiasi jika Kepolisian berdiri di atas kebenaran. "Saya hanya menekankan bahwa kalau kita mau enjoy dalam bertugas, maka itu saja filosofinya bahwa kepolisian itu alat negara bukan kekuasaan, sehingga objektifitasnya muncul di situ," kata politikus Partai Gerindra ini.
Menurut legislator asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah ini, menjadi hal wajar jika alasan pensiun dini Tito karena tidak mendapat dukungan masyarakat walaupun merasa sudah berprestasi. "Soal wacana pensiun dini itu kan hanya ungkapan betapa beratnya tugas beliau (Tito, red)," katanya.
Namun, dirinya berharap agar Tito batal mengajukan pensiun dini dari Korps Bhayangkara itu. "Kedua, bagaimana kita berharap Tito membuat Polri makin dicintai masyarakat. Kapolri bisa lebih profesional," paparnya.
(pur)