DPR Minta Kasus Hermansyah Tak Melempem Seperti Novel Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw meminta agar pengusutan kasus penganiayaan Dosen ITB Hermansyah tidak melempem seperti kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Kepolisian didesak segera mengungkap dan menangkap para pelaku pembacokan pakar teknologi informasi (IT) itu di Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu 9 Juli 2017.
Menurut Wenny, kasus penganiayaan yang menimpa Hermansyah merupakan pekerjaan rumah (PR) Polri yang kedua, setelah kasus Novel Baswedan. "Saya katakan ini (kasus Hermansyah) PR Polri yang kedua, jangan sampai seperti kasus Baswedan melempem, jalan di tempat," kata Wenny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Dia menilai, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan melempem karena hingga kini jalan di tempat upaya penuntasannya. Menurut dia, kasus Hermansyah maupun Novel Baswedan tidak boleh dianggap remeh.
"Kejahatan jalanan jangan dipandang enteng. Apalagi kita tidak tahu modus operandinya apa, siapa aktor di belakang ini. Itu semua harus dibuka," kata politikus Partai Gerindra ini. Kendati demikian, dia tak ingin berspekulasi mengenai motif para pelaku melakukan penganiayaan terhadap Hermansyah.
"Makanya saya minta kepada polisi percepat gerakan penyidikan. Olah TKP (tempat kejadian perkara) yang benar, gali informasi termasuk dari keluarga," ungkapnya.
Kepolisian didesak segera mengungkap dan menangkap para pelaku pembacokan pakar teknologi informasi (IT) itu di Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu 9 Juli 2017.
Menurut Wenny, kasus penganiayaan yang menimpa Hermansyah merupakan pekerjaan rumah (PR) Polri yang kedua, setelah kasus Novel Baswedan. "Saya katakan ini (kasus Hermansyah) PR Polri yang kedua, jangan sampai seperti kasus Baswedan melempem, jalan di tempat," kata Wenny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Dia menilai, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan melempem karena hingga kini jalan di tempat upaya penuntasannya. Menurut dia, kasus Hermansyah maupun Novel Baswedan tidak boleh dianggap remeh.
"Kejahatan jalanan jangan dipandang enteng. Apalagi kita tidak tahu modus operandinya apa, siapa aktor di belakang ini. Itu semua harus dibuka," kata politikus Partai Gerindra ini. Kendati demikian, dia tak ingin berspekulasi mengenai motif para pelaku melakukan penganiayaan terhadap Hermansyah.
"Makanya saya minta kepada polisi percepat gerakan penyidikan. Olah TKP (tempat kejadian perkara) yang benar, gali informasi termasuk dari keluarga," ungkapnya.
(pur)