Aliansi Mahasiswa Jabodetabek Mengutuk Keras Kriminalisasi Ketum Perindo
A
A
A
JAKARTA - Ketua Aliansi Mahasiswa Jabodetabek Muhammad Tasrif Tuasamu menilai SMS yang dikirimkan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada Jaksa Yulianto tidak memenuhi unsur ancaman. Bahkan, dia menilai adanya unsur balas dendam dan tindak kriminalisasi terhadap ketua umum Partai Perindo tersebut.
“Saya melihat adanya unsur balas dendam politik, kami (mahasiswa) mengutuk keras tindak kriminalisasi dan kezaliman di negeri ini,” ujar Tasrif saat dihubungi melalui telepon, Rabu 28 Juni 2017.
Menurutnya, SMS yang dikirimkan Hary Tanoe tersebut berisikan tekat perjuangannya untuk terjun ke dunia politik. Tak lain untuk membawa keadilan yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Sudah jelas, visi misi yang dibawa Pak Hary Tanoe itu membawa dampak positif yang besar untuk Indonesia,” katanya.
Padahal, dalam SMS tersebut Hary Tanoe menegaskan akan menegakkan hukum di Indonesia. “Hary Tanoe itu mengedepankan kepentingan bersama, jika kelak jadi pemimpin dia bisa membasmi semua kejahatan yang ada di Indonesia demi masa depan bangsa,” ucap Tasrif.
“Karena dia melihat bangsa kita hari ini jauh dari negara-negara yang lain, apalagi kita dihadapkan dengan persaingan secara bebas, tapi kenyataanya semua ada pada kemunduran ekonomi,” tambahnya.
Sehingga, hal tersebut dapat membuat masyarakat kelompok kecil merasa terganggu secara psikologis dalam kehidupan yang mereka jalani saat ini. “Wajar saja, kalau Pak HT memberikan pernyataan itu kepada pemimpin. Agar kesadaran membangun bangsa itu dapat terwujud sesuai cita-cita kita semua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tasrif juga memberikan dukungan penuh terhadap langkah Hary Tanoe dalam menegakkan kebenaran dan memberantas oknum penegak hukum yang abuse of power. “Kami (mahasiswa) mendukung perjuangan Pak HT, karena mengajarkan rakyat untuk segera mambangun bangsa dan mengembalikan cita-cita bangsa melalui pembangunan nasional,” tutupnya.
“Saya melihat adanya unsur balas dendam politik, kami (mahasiswa) mengutuk keras tindak kriminalisasi dan kezaliman di negeri ini,” ujar Tasrif saat dihubungi melalui telepon, Rabu 28 Juni 2017.
Menurutnya, SMS yang dikirimkan Hary Tanoe tersebut berisikan tekat perjuangannya untuk terjun ke dunia politik. Tak lain untuk membawa keadilan yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Sudah jelas, visi misi yang dibawa Pak Hary Tanoe itu membawa dampak positif yang besar untuk Indonesia,” katanya.
Padahal, dalam SMS tersebut Hary Tanoe menegaskan akan menegakkan hukum di Indonesia. “Hary Tanoe itu mengedepankan kepentingan bersama, jika kelak jadi pemimpin dia bisa membasmi semua kejahatan yang ada di Indonesia demi masa depan bangsa,” ucap Tasrif.
“Karena dia melihat bangsa kita hari ini jauh dari negara-negara yang lain, apalagi kita dihadapkan dengan persaingan secara bebas, tapi kenyataanya semua ada pada kemunduran ekonomi,” tambahnya.
Sehingga, hal tersebut dapat membuat masyarakat kelompok kecil merasa terganggu secara psikologis dalam kehidupan yang mereka jalani saat ini. “Wajar saja, kalau Pak HT memberikan pernyataan itu kepada pemimpin. Agar kesadaran membangun bangsa itu dapat terwujud sesuai cita-cita kita semua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tasrif juga memberikan dukungan penuh terhadap langkah Hary Tanoe dalam menegakkan kebenaran dan memberantas oknum penegak hukum yang abuse of power. “Kami (mahasiswa) mendukung perjuangan Pak HT, karena mengajarkan rakyat untuk segera mambangun bangsa dan mengembalikan cita-cita bangsa melalui pembangunan nasional,” tutupnya.
(kri)