Revolusi Digital Sering Digunakan untuk Transformasi Kejahatan Baru
A
A
A
JAKARTA - Majunya teknologi komunikasi menandakan masyarakat menjadi terbuka dan dunia seakan menjadi sempit dalam satu genggaman dengan hanya melakukan sekali klik di dunia maya. Namun revolusi digital itu sering digunakan untuk melakukan transformasi kejahatan baru.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli, mengatakan, salah satu cara propaganda terorisme lama ke cara baru melalui internet. Dia menuturkan, pada awal tahun 2000-an, salah satu juru bicara Al Qaeda mengatakan, bahwa internet adalah universitas bagi Al Qaeda untuk melakukan propaganda.
"Sudah banyak buktinya, salah satunya keberadaan pelaku terorisme sendirian (lone wolf)," ujar Hamli dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Selasa (16/5/2017).
Dia menambahkan, dulu radikalisasi dari atas ke bawah, sekarang bisa dilakukan dari bawah. Terutama, kata dia dalam menyasar generasi muda sebagai pengguna terbesar di dunia maya. (Baca: Polri Harus Optimalkan Direktorat Cybercrime Tangkal Virus WannaCry)
"Kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan dalam mengikis dan menangkal radikalisme dan terorisme di dunia maya yang disusupi agitasi dan
propaganda radikalisme terorisme," ucapnya.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli, mengatakan, salah satu cara propaganda terorisme lama ke cara baru melalui internet. Dia menuturkan, pada awal tahun 2000-an, salah satu juru bicara Al Qaeda mengatakan, bahwa internet adalah universitas bagi Al Qaeda untuk melakukan propaganda.
"Sudah banyak buktinya, salah satunya keberadaan pelaku terorisme sendirian (lone wolf)," ujar Hamli dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Selasa (16/5/2017).
Dia menambahkan, dulu radikalisasi dari atas ke bawah, sekarang bisa dilakukan dari bawah. Terutama, kata dia dalam menyasar generasi muda sebagai pengguna terbesar di dunia maya. (Baca: Polri Harus Optimalkan Direktorat Cybercrime Tangkal Virus WannaCry)
"Kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan dalam mengikis dan menangkal radikalisme dan terorisme di dunia maya yang disusupi agitasi dan
propaganda radikalisme terorisme," ucapnya.
(kur)