Pemuda Muhammadiyah: Jenderal Gatot Punya Nalar Historis yang Baik
A
A
A
JAKARTA - Reaksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang merasa tersinggung saat Aksi Bela Islam dikaitkan dengan upaya kudeta pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dinilai sikap seorang pejabat yang memiliki nalar sejarah yang baik.
"Pasti tersinggung bila umat Islam dituduh punya potensi makar. Saya kira Jenderal Gatot punya nalar historis yang baik," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/5/2017).
Menurut Dahnil, reaksi dan sikap yang ditunjukkan Gatot dianggap tepat jika dikaitkan dengan fakta sejarah bahwa peran dan kontribusi umat Islam tidak bisa dipandang sebelah mata dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, peran umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI sudah lahir sejak perjuangan kemerdekaan. Sehingga, tidak tepat jika aksi-aksi umat Islam belakangan dikaitkan dengan upaya makar.
"Semangat umat Islam pulalah yang merawat NKRI bisa tetap utuh dan agaknya Jenderal Gatot paham betul fakta historis tersebut," ujarnya.
Reaksi spontan ditunjukkan Gatot Nurmantyo saat menjawab pertanyaan tentang aksi umat Islam dalam talkshow sebuah televisi swasta, Kamis (4/5/2017) malam. Jenderal bintang empat itu mengaku yakin upaya makar atau kudeta tidak akan mungkin dilakukan oleh kelompok Islam.
Menurut Gatot, dua organisasi Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi motor bersama rakyat dari kelompok agama lain dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
"Pasti tersinggung bila umat Islam dituduh punya potensi makar. Saya kira Jenderal Gatot punya nalar historis yang baik," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/5/2017).
Menurut Dahnil, reaksi dan sikap yang ditunjukkan Gatot dianggap tepat jika dikaitkan dengan fakta sejarah bahwa peran dan kontribusi umat Islam tidak bisa dipandang sebelah mata dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, peran umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI sudah lahir sejak perjuangan kemerdekaan. Sehingga, tidak tepat jika aksi-aksi umat Islam belakangan dikaitkan dengan upaya makar.
"Semangat umat Islam pulalah yang merawat NKRI bisa tetap utuh dan agaknya Jenderal Gatot paham betul fakta historis tersebut," ujarnya.
Reaksi spontan ditunjukkan Gatot Nurmantyo saat menjawab pertanyaan tentang aksi umat Islam dalam talkshow sebuah televisi swasta, Kamis (4/5/2017) malam. Jenderal bintang empat itu mengaku yakin upaya makar atau kudeta tidak akan mungkin dilakukan oleh kelompok Islam.
Menurut Gatot, dua organisasi Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi motor bersama rakyat dari kelompok agama lain dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
(zik)