KPK: Kasus Novel Baswedan Jangan Bicara Motif Sebelum Dapat Pelakunya
A
A
A
JAKARTA - Kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, yang terjadi pada Selasa 11 April 2017, diyakini tidak ada kaitannya dengan bisnis jilbab online sang istri, Rina Emilda.
Sehingga, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif tidak sependapat dengan dugaan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan. "Tidaklah, tidak mungkin ada hubungannya (penyiraman air keras dengan bisnis jilbab istri Novel). Tapi soal motif kan bisa banyak kemungkinannya," kata Laode di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Maka itu menurut Laode, yang paling penting adalah menemukan pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. "Itu dulu deh. Jangan dulu kita bicara motif. Kalau tidak menemukan pelakunya, motif juga tidak akan ketahuan," tuturnya.
(Baca juga: Ungkap Peneror Novel Baswedan, Kapolri Lakukan Sejumlah Langkah)
Dia pun membatah bahwa KPK tidak memberikan akses Kepolisian dalam mengusut kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. "Bahkan sejak awal kami menyerahkan semua informasi yang kira-kira dianggap bermanfaat untuk mengungkap siapa di balik penyerangan terhadap Mas Novel," ungkapnya.
Laode menambahkan, KPK sangat berharap kepada Kepolisian segera menangkap pelaku penyiraman air keras itu. "Kalau kita tidak dapat pelakunya, pasti kita tidak mengetahui siapa di balik pelaku penyerangan itu," pungkasnya.
Sehingga, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif tidak sependapat dengan dugaan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan. "Tidaklah, tidak mungkin ada hubungannya (penyiraman air keras dengan bisnis jilbab istri Novel). Tapi soal motif kan bisa banyak kemungkinannya," kata Laode di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Maka itu menurut Laode, yang paling penting adalah menemukan pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. "Itu dulu deh. Jangan dulu kita bicara motif. Kalau tidak menemukan pelakunya, motif juga tidak akan ketahuan," tuturnya.
(Baca juga: Ungkap Peneror Novel Baswedan, Kapolri Lakukan Sejumlah Langkah)
Dia pun membatah bahwa KPK tidak memberikan akses Kepolisian dalam mengusut kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. "Bahkan sejak awal kami menyerahkan semua informasi yang kira-kira dianggap bermanfaat untuk mengungkap siapa di balik penyerangan terhadap Mas Novel," ungkapnya.
Laode menambahkan, KPK sangat berharap kepada Kepolisian segera menangkap pelaku penyiraman air keras itu. "Kalau kita tidak dapat pelakunya, pasti kita tidak mengetahui siapa di balik pelaku penyerangan itu," pungkasnya.
(maf)