Kota Ini Punya Cara Unik untuk Tekan Timbunan Sampah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah berhasil menekan volume timbunan sampah tahun ini. Awal tahun 2017, rata-rata volume sampah per hari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 1.200 ton. Jumlah ini menurun 50 ton per hari dibandingkan tahun 2016 lalu.
Wali Kota Makassar M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, penekanan volume sampah di Makassar berkat kesadaran masyarakat dengan mengedepankan kebersihan lingkungan. Makassar juga memiliki ratusan Bank Sampah dengan sistem daur ulang yang mendukung program kebersihan dalam pemerintahannya.
"Makassar telah memiliki lebih dari 600-an unit Bank Sampah yang tersebar di hampir semua kecamatan di Kota Makassar," kata Ramdhan dalam siaran pers, Senin (17/4/2017).
Riset Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan, jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Mirisnya, Indonesia justru berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.
"Berangkat dari masalah ini, maka Pemerintah Kota Makassar terus melakukan kampanye tentang pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti kerajinan tangan yang juga akan menghasilkan nilai ekonomis bagi pendapatan masyarakat," jelas Wali Kota yang akrab disapa Danny itu.
Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan sistem menabung dan menukar langsung sampah sortiran yang sebelumnya sudah disortir di Bank sampah Pusat di Jalan Toddopuli Raya untuk dibawa ke Bank Sampah Unit dan ditukar dengan beras atau kebutuhan pokok lainnya.
"Bank Sampah Unit ini adalah tempat penukaran sampah yang bisa langsung ditukar dengan barang kebutuhan pokok atau uang. Sudah ada Bank sampah Unit di balai kota dan rata-rata pegawai di balai kota yang sudah menjadi nasabah mencapai sekitar 1.300 orang," ucap Danny.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menjadikan Makassar sebagai proyek percontohan dalam pengelolaan sampah Karena mampu menggalakkan masyarakat dalam membentuk Bank Sampah yang menghasilkan nilai ekonomis.
Wali Kota Makassar M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, penekanan volume sampah di Makassar berkat kesadaran masyarakat dengan mengedepankan kebersihan lingkungan. Makassar juga memiliki ratusan Bank Sampah dengan sistem daur ulang yang mendukung program kebersihan dalam pemerintahannya.
"Makassar telah memiliki lebih dari 600-an unit Bank Sampah yang tersebar di hampir semua kecamatan di Kota Makassar," kata Ramdhan dalam siaran pers, Senin (17/4/2017).
Riset Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan, jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Mirisnya, Indonesia justru berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.
"Berangkat dari masalah ini, maka Pemerintah Kota Makassar terus melakukan kampanye tentang pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti kerajinan tangan yang juga akan menghasilkan nilai ekonomis bagi pendapatan masyarakat," jelas Wali Kota yang akrab disapa Danny itu.
Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan sistem menabung dan menukar langsung sampah sortiran yang sebelumnya sudah disortir di Bank sampah Pusat di Jalan Toddopuli Raya untuk dibawa ke Bank Sampah Unit dan ditukar dengan beras atau kebutuhan pokok lainnya.
"Bank Sampah Unit ini adalah tempat penukaran sampah yang bisa langsung ditukar dengan barang kebutuhan pokok atau uang. Sudah ada Bank sampah Unit di balai kota dan rata-rata pegawai di balai kota yang sudah menjadi nasabah mencapai sekitar 1.300 orang," ucap Danny.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menjadikan Makassar sebagai proyek percontohan dalam pengelolaan sampah Karena mampu menggalakkan masyarakat dalam membentuk Bank Sampah yang menghasilkan nilai ekonomis.
(maf)