Libatkan Kombatan, Cara Tepat Program Deradikalisasi

Senin, 10 April 2017 - 22:49 WIB
Libatkan Kombatan, Cara...
Libatkan Kombatan, Cara Tepat Program Deradikalisasi
A A A
JAKARTA - Pemberantasan terorisme tidak hanya melulu dengan cara penindakan, tetapi bisa dilakukan dengan cara kemanusiaan. Atas dasar itu langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan mantan kombatan dalam program deradikalisasi dinilai sudah tepat.

Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, kunci dari deradikalisasi yang selama ini sering diabaikan adalah akseptasi atau penerimaan masyarakat atas mereka yang pernah dihukum karena tindakan terorisme. Menurutnya stigma dan diskriminasi masyarakat yang terus-menerus terhadap mereka seringkali membuat deradikalisasi tidak berjalan optimal dan mendorong mereka untuk kembali melakukan aksi kekerasan sebagaimana dialami beberpa aktor teroris di Samarinda, Cicendo, dan Thamrin.

"Karena itu, upaya yang dilakukan BNPT dalam pandangan saya adalah pelengkap dan penyempurna dari kerja deradikalisasi yang selama ini telah dilakukan," ujar Hendardi dalam siaran persnya, Senin (10/4/2017).

Sebelumnya Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Rabu 29 Maret 2017 meletakkan batu pertama pembangunan TPA Plus dan renovasi Masjid Baitul Muttaqin di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. TPA dan masjid itu berada di bawah Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin mantan teroris (kombatan), Ali Fauzi Manzi merupakan adik kandung bomber bom Bali, Amrozi dan Ali Imron. (Baca: Mengevaluasi Program Deradikalisasi)

Kepala BNPT juga merangkul mantan teroris Khairul Ghazali dengan membangun pesantren dan masjid di Deliserdang, Sumatera Utara.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8087 seconds (0.1#10.140)