PDIP Minta Fraksi Lain Berkepala Dingin Sikapi Status Ahok
Kamis, 23 Februari 2017 - 15:01 WIB

PDIP Minta Fraksi Lain Berkepala Dingin Sikapi Status Ahok
A
A
A
JAKARTA - Usulan penggunaan hak angket DPR untuk menyelidiki keabsahan status Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta akan dibacakan dalam rapat paripurna DPR dengan agenda penutupan masa sidang, siang hari ini.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan, hak angket adalah hak melekat setiap anggota DPR.
Hendrawan berharap para anggota Dewan akan sabar atau "berkepala dingin" dalam menyikapi persoalan status Ahok ini.
"Setelah dibacakan hari ini, kan masuk reses. Masa reses adalah masa hening, masa merenung. Semoga setelah reses semangat politik yang menggebu-gebu akan mereda," ucap Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).
Menurut kabar yang beredar di lapangan DPR, usulan hak angket untuk menyelidiki keabsahan status Ahok telah ditandatangani 90 anggota DPR.
Hendrawan yakin usulan hak angket tersebut tidak akan begitu saja diterima oleh forum. "Yang sudah tanda tangan 90 orang. Yang tidak setuju 400 lebih. Apakah perlu juga tanda tangan pihak yang tidak setuju? Ke depan, politik kita harus bernuansa persaudaraan gotong-royong. Harus teduh," ucap Hendrawan.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan, hak angket adalah hak melekat setiap anggota DPR.
Hendrawan berharap para anggota Dewan akan sabar atau "berkepala dingin" dalam menyikapi persoalan status Ahok ini.
"Setelah dibacakan hari ini, kan masuk reses. Masa reses adalah masa hening, masa merenung. Semoga setelah reses semangat politik yang menggebu-gebu akan mereda," ucap Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).
Menurut kabar yang beredar di lapangan DPR, usulan hak angket untuk menyelidiki keabsahan status Ahok telah ditandatangani 90 anggota DPR.
Hendrawan yakin usulan hak angket tersebut tidak akan begitu saja diterima oleh forum. "Yang sudah tanda tangan 90 orang. Yang tidak setuju 400 lebih. Apakah perlu juga tanda tangan pihak yang tidak setuju? Ke depan, politik kita harus bernuansa persaudaraan gotong-royong. Harus teduh," ucap Hendrawan.
(dam)